thio-sunaryo: 1/1/07 - 2/1/07


thio-sunaryo

This Blog will narrate who is who of thio sunaryo, a human being which love to take the air and his work as tax accounting ( it is of course after family he.. he.. he..) as well as wishing to have many friend

SUKSES = MIMPI + DOA + PERENCANAAN + AKTIVITAS

Wednesday, January 31, 2007
Banyak pakar motivasi membangun semangat para audien dalam membangun sebuah kesuksesan dengan mengajak mereka untuk bermimpi, memang dengan bermimpi kita telah menetapkan arah dan tujuan dari hidup kita, apa yang akan kita capai.

Dalam bermimpi haruslah kita jabarkan dengan jelas, agar kita terfokus dengan arah tujuan kita. Jika penjabaran mimpi kita tidak jelas/ kabur maka aktivitas kita tidaklah jelas juga, sehingga banyak aktivitas yang gagal (dalam asumsi kita), padahal tidak, kita menganggap aktivitas itu gagal hanya karena tidak sesuai dengan mimpi kita. Hal ini mengakibatkan banyak terbuangnya waktu dan tenaga serta biaya, yang akan mengakibatkan kita patah semangat dan stres yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.

Sedikit contah dalam penjabaran mimpi mengenai mobil, apakah kita ingin menaiki mobil pribadi, memiliki mobil pribadi atau mengendarai mobil pribadi karena ketiga hal tersebut satu sama lain berbeda dalam pengertian dan aktivitas dalam menggapainya.

Menaiki mobil pribadi (menikmati ac-nya, jok kulitnya) belumlah tentu memiliki mobil tersebut atau mengendarainya, memiliki mobil pribadi sudah pasti akan sering maniki mobil tetapi belum tentu kita yang mengendarainya, ketiga penjabaran mimpi kita mengenai mobil tersebut ada baiknya jangan disatukan karena akan mengakibatkan tidak terfokusnya aktivitas kita tetapi dapat diurutkan prioritasnya.

Dalam penentuan mimpi haruslah kita membedakan antara mimpi dan hayalan, karena (menurut saya lagi) hal itu adalah dua pemahaman yang berbeda, yang membedakan hal tersebut adalah dalam bermimpi kita mempunyai keterbatasan sedangkan hayalan tidak. Mimpi haruslah ada di sekitar kita setidaknya dalam jangkauan kita, tujuannya adalah agar kita dapat menumbuhkan harapan dalam mencapainya.

Tahapan kedua dalam pencapaian sukses adalah doa, Tuhan Yesus pernah berjanaji dalam kitab Yohanes 15:7 “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya”.

Ayat mas inilah yang selalu saya jadikan pedoman dalam setiap aktivitas saya dan saya harap juga bisa digunakan oleh remaja sekalian., ada ayat lain yang dapat juga meyakinkan kita dalam hal berdoa “ketuklah maka pintu akan dibukakan, mintalah maka akan diberikan”.

Permasalahan yang sering terjadi dalam hal doa ini adalah, kita telah sering dan banyak berdoa, kita telah berdoa pagi, siang, sore bahkan malam tapi tidak terjawab atau belum terjawab. Hal inilah yang sering melemahkan kita dalam bertindak, kita lemah karena merasa sia-sia, seolah-olah kita merasakan Tuhan jahat atau tidak adil terhadap kita, ini adalah paradigma atau pemahaman yang salah.

Tuhan Yesus juga pernah memberikan penguatan iman kita dalam berdoa yaitu pada kitab Lukas 11:11 Di antara kalian apakah ada ayah yang memberikan ular kepada anakmu, kalau ia minta ikan? 11:12 Atau memberikan kalajengking, kalau ia minta telur? 11:13 Walaupun kalian jahat, kalian tahu juga memberikan yang baik kepada anakmu. Apalagi Bapa di surga! Ia akan memberikan Roh-Nya kepada mereka yang meminta kepada-Nya!"

Ayat di atas semakin menguatkan dan meyakinkan kita, bahwa Bapa di surga selalu memdengar dan membalas setiap doa-doa kita, tapi mengapa sampai sekarang belum terealisir ?. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut, diantaranya dosa, dosa akan mejadi penghalang doa-doa kita kepada Bapa, oleh sebab itu mintalah ampun dan bertobat agar doa-doa kita terjawab dengan segera. Hal lain selanjutnya yang juga diperkirakan dapat menghambat tercapainya cita – cita dan mimpi kita belum saatnya kita menggapai mimpi atau cita-cita tersebut, ialah Bapa di surga menganggap kita belum layak untuk mendapatkannya.

Misalkan si A menyukai olah raga balap motor dan ia menginkan sebuah sepeda motor, tapi oleh Bapa belum di jawab doanya, Bukannya Tuhan tidak sayang dengan si A, justru sebaliknya, sebab jika langsung dikabulkan mungkin saja si A akan selalu memacu sepeda motornya yang mungkin akan mengakibatkan kecelakaan. Dan Bapa akan segera menjawab doanya jika ia sudah mampu mengontrol emosinya dalam mengendarai sepeda motor.

Langkah selanjutnya dalam pencapaian sukses kita adalah perencanaan, mengapa saya memasukan kegiatan perencanaan dalam misi kita untuk meraih sukses ?, karena dalam perencanaan akan memuat langkah – langkah yang akan kita muat agar kita terfokus dalam pencapaian kesuksesan/ mimpi kita, langkah – langkah/ prosedur tersebut dibuat agar kita tidak mengulang kesalahan yang kemarin yang mungkin telah kita buat atau pengulangan aktivitas kita yang pernah salah/ gagal. Ada baiknya perencanaan tersebut ditempel di daerah yang akan sering kita lihat, tujuannya agar kita termotivasi atas mimpi – mimpi kita.

Perencanaan dibuat agar kita memiliki langkah alternatif jika langkah utama kita mengalami kebuntuan, hal ini dilakukan agar kita dapat segera ‘banting stir’ sehingga kita dapat menghemat waktu apabila menemui jalan buntu. Selain itu perencanaan dibuat juga agar kita memahami kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang ada dalam diri kita dalam pencapaian mimpi-mimpi kita.

Buat jangka waktu dan biasakan untuk selalu disiplin. Supaya bisa mencapai ke tujuan kamu perlu membuat pembagian waktu yang berisi langkah-langkah yang harus dikerjakan. Pada setiap langkahnya buat batas final kapan harus selesai. Misal cohtoh soal tadi adalah berolahraga selama 30 menit setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu. Mulailah dengan 15 menit pada minggu pertama, kemudian bertambah menjadi 20 menit, 25 menit sampai kemudian 30 menit pada minggu keempat. Atau mulai dari sekali seminggu, kemudian dua kali hingga akhirnya bisa tiga kali seminggu. Buat tanda pada setiap langkah yang telah dilaksanakan, misal dengan mencoret atau memberi tanda bintang sebagai lambang keberhasilan. Sekali-kali boleh juga memberi diri sendiri hadiah, hitung-hitung sebagai penambah semangat. Karena bisa saja, kamu merasa jenuh atau bosan terus putus tengah jalan, atau gawatnya lagi balik ke kondisi semula. Nah, supaya nggak mengalami hal seperti itu, kamu harus tetap semangat dan jangan mudah menyerah.

Sekarang mungkin kamu sudah punya tekad yang ingin diraih di tahun 2007 ini. Jangan sia-siakan tekad tersebut. Kalau kamu membiasakan diri untuk selalu membuat tekad atau cita-cita lengkap dengan langkah-langkah nyatanya, bisa dipastikan hidup kamu juga akan lebih terarah dan rapih, alias tidak berantakan kemana-mana tanpa tujuan. Kalau misalnya cita-cita yang kamu buat dirasa terlalu berat atau kamu punya impian yang kayaknya susah diraih, jangan putus asa dulu. Anggap saja impian besarmu itu adalah kemenangan pada pertandingan final, dimana untuk mencapainya kamu harus melalui dulu beberapa pertandingan sebelumnya. Keberhasilanmu mengerjakan langkah demi langkah dalam proses meraih cita-cita ibarat kemenangan yang kamu raih pada setiap babak pertandingan. Satu hal yang tidak boleh dilupakan : tetap semangat dan jangan mudah menyerah. Kegigihan akan selalu berbuah manis. Percaya deh!

Sukses adalah pilihan apakah kita ingin meraihnya atau tidak, sukses tidak pernah datang dengan sendirinya.

Labels:

coba menjadi penulis

Wednesday, January 24, 2007

Hari ini saya mencoba menjadi penulis

doakan yah

Labels:

Allah peduli

Tuesday, January 23, 2007
Banyak perkara yang tak dapat ku mengerti
mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini

Satu perkara yang kusimpan dalam hati
tiada sesuatu akan terjadi tanpa Allah mengerti

Allah mengerti, Allah peduli
segala persoalan yang kita hadapi

Tak akan pernah ditinggalkannya
ku bergumul sendiri, sebab Allah peduli

Labels:

Pelajaran berharga

Friday, January 12, 2007
Suatu hari....
Yulia menunggu dengan antusias. Kaki kecilnya bolak-balik melangkah dari ruang tamu ke pintu depan

Diliriknya jalan raya depan rumah... Belum ada Yulia masuk lagi... Keluar lagi, belum ada juga. Masuk lagi, keluar lagi... begitu terus selama hampir satu jam.

Suara si Mbok yang menyuruhnya berulang kali untuk makan duluan, tidak dia gubris.

Pukul 18.30, "Tinn...Tiiinnnn. ..!!" Yulia kecil melompat girang!

"Mama pulang! Papa pulang!"
Dilihatnya dua orang yang sangat dia cintai itu masuk ke rumah.

Yang satu langsung menuju ke kamar mandi. Yang satu lagi menghempaskan diri di sofa sambil mengurut-urut kepala. Wajah-wajah yang letih sehabis bekerja seharian, mencari nafkah bagi keluarga. Bagi si kecil Yulia juga... yang tentunya belum mengerti banyak.



Dalam otaknya yang sedang berkembang, Yulia cuma tahu bahwa ia kangen Mama dan Papa, dan ia girang karena Mama dan Papa sudah pulang.
"Mama, mama.... Mama, mama....," Yulia menggerak-gerakkan tangan meminta perhatian,
"Mama..." Mama diam saja

Dengan cemas Yulia bertanya,"Mama sakit ya?" "Mana yang sakit?...Mam, mana yang sakit?"
Mama tidak menjawab, hanya mengernyitkan alis sambil memejamkan mata. Yulia makin gencar bertanya,"Mama, mama... mana yang sakit? Yulia ambilin obat ya? Ya? Ya?"
Tiba-tiba... "Yulia! Kepala mama lagi pusing! Kamu jangan berisik dong!" Mama membentak dengan suara tinggi.

Kaget...!!
Yulia mundur perlahan... Matanya menyipit. Kaki kecilnya gemetar....Bingung. ..

Yulia salah apa? Yulia sayang Mama... Yulia salah apa? Takut-takut, Yulia menyingkir ke sudut ruangan. Mengamati Mama dari jauh, yang kembali mengurut-ngurut kepalanya.
Otak kecil Yulia terus bertanya-tanya : Mama, Yulia salah apa? Mama tidak suka dekat-dekat Yulia, ya? Apa Yulia mengganggu Mama? Yulia tidak boleh sayang Mama?
Berbagai peristiwa sejenis terjadi. Dan otak kecil Yulia merekam semuanya.

Maka tahun-tahun berlalu

Yulia tidak lagi kecil, Yulia bertambah tinggi, Yulia remaja... Yulia mulai beranjak menuju dewasa
"Tin...Tiiinnn. ..!"
Mama pulang, Papa pulang
Yulia menurunkan kaki dari meja, Mematikan TV, Buru-buru naik ke atas, ke kamarnya dan mengunci pintu. Menghilang dari pandangan

"Yulia mana?" "Sudah makan duluan, Tuan, Nyonya."

Malam itu mereka kembali hanya makan berdua, Dalam kesunyian berpikir dengan hati terluka; Mengapa anakku sendiri, yang kubesarkan dengan susah payah, dengan kerja keras, nampaknya tidak suka menghabiskan waktu bersama-sama denganku? Apa salahku? Apa dosaku?

Ah, anak-anak jaman sekarang memang tidak tahu hormat sama orangtua! Tidak seperti jaman dulu.

Di atas, Yulia mengamati dua orang yang paling dicintainya dalam diam, Dari jauh... dari tempat dimana ia tidak akan terluka "Mama, Papa. Katakan padaku, bagaimana caranya memeluk seekor landak?"

============ ========= ========= ========= ========

Berapa dari kita yang lebih mengkoreksi diri sendiri,
daripada mengkoreksi orang lain?


Labels:

Saat Teduh Sabtu; 13 Januari 2007

Saat Teduh Sabtu; 13 Januari 2007

Pembacaan Alkitab: Lukas 6:27-36

Kasihilah musuhmu

27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengar Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
29 Barang siapa menampar pipimu yang satu, berilahlah kepadanya pipimu yang lain, dan barang siapa mengambil jubahmu, biarkan ia juga mengambil bajumu.
30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepadamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkanlah dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."




"PERSAHABATAN YANG RETAK"

Lukas 6:36
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.

RENUNGAN

Beberapa minggu yang lalu, aku marah kepada seorang teman yang telah melukai perasaanku. Celakanya, saat aku memaafkannya, ia justru mengabaikan upayaku utnuk berbaikan kembali. Menurut penuturan orang lain, ia malu untuk berbicara denganku. Jadi aku pun memutuskan untuk melanjutkan kehidupanu seperti biasa.
Namun, aku menghadapi dilema. Aku sudah terlanjur membelikan hadiah ulang tahun untuknya. Setelah berunding dengan istriku, aku memutuskan mengembalikan hadiah itu, dan melupakan ulang tahunnya. Sebab, tampaknya ia telah memilih untuk melupakan persahabatan kami.
Kemudian, dalam saat teduhku pada suatu pagi, aku teringat bahwa pemberian Allah kepadaku tidak tergantung pada kesempurnaanku. Berkat-berkat Allah adalah pemberian kasih, bukan penghargaan atas kebaikanku. Aku telah membeli hadiah ulang tahun itu karena kasih. Bukankah aku harus memberikannya karena alasan yang sama? Aku lalu mengirimkan hadiah itu kepadanya untuk menunjukkan bahwa aku masih peduli padanya.

Doa:
Ya Allah, tolong kami untuk saling mengasihi dan tidak meninggalkan teman-teman kami karena amarah. Kami bedoa seperti apa yang telah diajarkan oleh Yesus. "Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. " Amin.

Pokok pikiran:
Sahabat adalah pemberian dari Allah.

Doa syafaat:
Hubungan para sahabat yang sedang renggang,

Saat Teduh BPK Gunung Mulia - Jakarta - Indonesia
Sabtu, 13 Janauri 2007
Larry Edward Malona (Illinois)


Labels:

Berani Mimpi (Dare to Dream)

Di alkisahkan di sebuah sekolah di sebuah desa kecil, ada seorang ibu guru yang mengajar di suatu kelas dengan murid yang sedikit, dikarenakan anak-anak di desa itu lebih banyak membantu orangtuanya di rumah. Suatu hari bu guru memberikan tugas kepada murid-muridnya,

"Kalian tolong tuliskan di kertas cita-cita kalian, besok dikumpulkan yah".

Demikian suara dari sang ibu guru.

Keesokan hari tugas murid-murid dikumpulkan, dan ibu guru meminta anak-anaknya untuk membacakan didepan kelas. Ada yang mau menjadi insinyur, dokter, pilot dll. Sampai tiba giliran seorang anak dengan pakaian yang lusuh dan kurus membacakan apa yang ditulisnya di kertas.

"Saya ingin mempunyai rumah dengan taman yang luas, disertai dengan bunga-bunga yang indah beserta pohon-pohon yang rindang di atas pegunungan yang tinggi dengan pemandangan yang indah".



Kemudian kelas menjadi gaduh karena tertawa yang mendengarkan cerita anak itu. Ibu guru merasa anak itu yang membuat gaduh kelas, anak kecil yang kamu tulis bukan cita-cita tapi itu adalah impian kamu dan kamu tidak akan bisa memenuhinya karena tidak mungkin. Demikian suara lantang dari ibu guru. Tapi si anak tetap bersikeras kalau itu adalah cita-citanya. Ibu guru meminta anak itu untuk mengubah yang ditulis di kertas dan dibawa esok hari.

Keesokan hari si anak kecil itu tetap dan tidak melakukan apa yang diminta ibu guru. Karena bersikeras kalau yang ditulis olehnya adalah cita-citanya, sehingga anak kecil itu mendapat nilai jelek dari bu guru.

Waktu terus berlalu, 30 tahun kemudian ibu guru masih mengajar di sekolah tersebut dan membawa murid-muridnya berkunjung ke suatu taman yang dipenuhi oleh bunga-bunga yang indah. Sang ibu guru terkagum-kagum kepada taman tersebut dan berkata kepada penjaga taman;

"Pasti yg membuat taman ini adalah orang yang hebat".

Kemudian muncul suara dari penjaga taman kalau yang lebih hebat lagi kalau guru yang mengajar anak kecil ini.

Ketika bertemu dengan pemilik rumah, bu guru begitu kaget kalau itu adalah anak kecil yang dulu di jelek-jelekkan karena tidak mungkin untuk mencapai cita-citanya.

Pesan moral dari cerita ini:

Kadangkala kita tidak sadar dengan karya-karya yang telah kita buat, kita sering merasa gagal ketika orang sekitar kita berkata sebaliknya dengan yang kita harap. Ketika kita punya impian kita harus tetap fokus sama yang kita harapkan, dengan kerja keras, percaya diri kita dapat menaklukan ketakutan kita. Tentunya kita harus punya mental untuk gagal tapi kita harus jadi pemenang bagi diri kita sendiri karena kegagalan adalah awal sukses bagi kita. Jadi kita jangan takut untuk punya impian karena impian itu adalah kenyataan kita bukan mimpi kita. Salam sukses!

http://beranigagal.blogspot.com
Regards,
Rian Rahardi


Labels: