thio-sunaryo: 12/1/06 - 1/1/07


thio-sunaryo

This Blog will narrate who is who of thio sunaryo, a human being which love to take the air and his work as tax accounting ( it is of course after family he.. he.. he..) as well as wishing to have many friend

Mengasah Kapak

Tuesday, December 26, 2006
Alkisah ada seorang penebang pohon yang sangat kuat. Dia melamar pekerjaan pada seorang pedagang kayu, dan dia mendapatkannya. Gaji dan kondisi kerja yang diterimanya sangat baik. Karenanya sang penebang pohon memutuskan untuk bekerja sebaik mungkin.

Sang majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerjanya. Hari pertama sang penebang pohon berhasil merobohkan 18 batang pohon. Sang majikan sangat terkesan dan berkata, "Bagus, bekerjalah seperti itu!"

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari sang penebang pohon bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 15 batang pohon. Hari ketiga dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya berhasil merobohkan 10 batang pohon. Hari-hari berikutnya pohon yang berhasil dirobohkannya makin sedikit. "Aku mungkin telah kehilangan kekuatanku", pikir penebang pohon itu.

Dia menemui majikannya dan meminta maaf, sambil mengatakan tidak mengerti apa yang terjadi. "Kapan saat terakhir kau mengasah kapak?" sang majikan bertanya.

"Mengasah? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sangat sibuk mengapak pohon," katanya.

Catatan:
Kehidupan kita sama seperti itu. Seringkali kita sangat sibuk sehingga tidak lagi mempunyai waktu untuk mengasah kapak. "Di masa sekarang ini, banyak orang lebih sibuk dari sebelumnya, tetapi mereka lebih tidak berbahagia dari sebelumnya. Mengapa? Mungkinkah kita telah lupa bagaimana caranya untuk tetap tajam?

Tidaklah salah dengan aktivitas dan kerja keras. Tetapi tidaklah seharusnya kita sedemikian sibuknya sehingga mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sangat penting dalam hidup, seperti kehidupan pribadi, menyediakan waktu untuk membaca, dan lain sebagainya.

Kita semua membutuhkan waktu untuk tenang, untuk berpikir dan merenung, untuk belajar dan bertumbuh. Bila kita tidak mempunyai waktu untuk mengasah kapak, kita akan tumpul dan kehilangan efektifitas. Jadi mulailah dari sekarang, memikirkan cara bekerja lebih efektif dan menambahkan banyak nilai ke dalamnya.

Kegagalan tidak sama artinya dengan kekalahan, karena kekalahan adalah
saat Anda tidak mampu bangkit dari kegagalan

Labels:

Kala Cinta Tak Lagi Membara

"Ketika biduk rumah tangga oleng, jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan!" WAH, wah, wah, kalau nasihat itu menjadi ’way of life’ pasangan suami istri, termasuk buat para artis, niscaya mereka akan berpikir seribu kali sebelum mengambil keputusan yang tidak populer: cerai!

Yah, menikah atau berumah tangga memang bukanlah keputusan main-main. Butuh pemikiran yang amat sangat serius untuk memutuskannya. Jangan pernah berpikir bahwa menikah adalah akhir dari sebuah perjalanan kehidupan. Justru menikah adalah awal dari kehidupan baru.

Rencana yang telah kita tentukan di awal pernikahan, belum tentu akan berjalan sesuai dengan keinginan kita. Banyak hal yang harus kita pertimbangkan. Mulai dari hal yang harus kita kurangi, kemudian hal-hal yang harus kita satukan dan hal-hal yang harus kita pertahankan untuk menjaga pernikahan itu tetap pada jalurnya. "Konsep suami istri sekarang ini
lebih menjadi sebuah team work.

Memiliki visi dan tujuan yang sama. Perjalanannya panjang, tidak bisa instan. Butuh proses untuk menuju keluarga yang harmonis," ujar Clara I Kriswanto, psikolog dan pemerhati masalah rumah tangga yang berbicara pada peluncuran produk Pond’s Age Miracle di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (20/12).

Clara menambahkan, proses perjalanan pernikahan terbagi dalam tiga tahap. Pertama, tahap pengenalan. Mulai dari kebiasaan dan sifat yang berbeda. Kedua, tahap pencarian warna yang pas, setiap individu tidak lagi membicarakan aturan atau nilai saja, tapi bagaimana semuanya melebur jadi satu. Ketiga, tahap sunyi senyap. Biasanya kalau rumah tangga sudah adem ayem dan sudah saling mengerti, tidak ada masalah. Tapi, jangan sampai kedamaian itu karena ternyata ada masalah yang dipendam. Kalau sudah begini, perlu menghidupkan lagi api cinta, menjadi satu tim yang solid sehingga tidak terjadi cekcok.

Jika pernikahan tidak memiliki pondasi yang kuat akan mengakibatkan perbedaan antara suami istri menjadi sumber konflik dalam pernikahannya. Misalnya perbedaan temperamen (suami yang intim dengan istri yang bertemperamen cermat), perbedaan dalam mengambil keputusan (suami impulsif dan istri penuh pertimbangan). Jika tidak bisa diatasi dengan baik, masalah kecil seperti ini bisa menjadi besar.

Romace Revival
Bagi pasangan yang sudah bertahun-tahun menikah perlu lagi membangkitkan gairah cinta (romance revival). Clara bilang, romance revival merupakan upaya penyegaran kembali romantisme cinta yang sudah lama agar tetap membara.

Keharmonisan pasangan suami istri akan berlangsung langgeng jika terjadi saling pengertian antara kedua belah pihak dan muncul kesadaran bahwa setiap manusia akan mengalami proses tumbuh dan berkembang seiring pertambahan kematangan usia. Agar proses tumbuh dan berkembang ini tak menimbulkan salah penafsiran yang berdampak negatif pada hubungan, maka keduanya harus menyikapi dengan cara beradaptasi kembali untuk mengenali
pasangannya.

Kebanyakan pasangan suami istri yang sudah lama menjalin hubungan, akan menjadi bosan sehingga gairah dan getar cinta perlahan-lahan meredup dan menghilang seiring berjalannya waktu. Akibatnya bukan lagi rasa cinta yang ada antara laki-laki dan perempuan, melainkan hanya sebatas teman hidup. "Hal yang seperti ini tidak boleh dibiarkan. Karena pernikahan
dilandasi cinta, maka sebisa mungkin getar dan gairah cinta dihadirkan kembali meski dalam bentuk yang berbeda seiring dengan kematangan usia," tandas Clara.

Berikan kejutan
Agar romantisme tetap segar dan hadir dalam cinta suami-istri, kita harus tampil optimal bagi pasangan, baik inner maupun outer beauty. Dan untuk menghadirkan kembali getar cinta, kata Clara bisa bermacam-macam, antara lain memberikan kejutan-kejutan manis tak terduga bagi
pasangannya. "Kejutan merupakan salah satu bentuk bahasa cinta. Tidak harus mahal, yang penting seberapa kita kreatif menciptakan kejutan untuk senantiasa menggairahkan cinta bersama pasangan," ucap wanita yang sudah mencapai pernikahan selama 20 tahun ini. (dam)

Sumber: Warta Kota
Copyright 2006 Kompas Group
Hangtuah Digital Library

Labels:

Dilema Rumahku

Thursday, December 21, 2006
Huii... gak terasa sudah satu bulan saya tinggal di Perum Poris Tangerang, rumah baru, perabotan baru, segalanya baru, maklum penganten baru (he.. he.. he..). Punya rumah baru berarti tanggung jawab, tanggung jawab atas rumah tersebut, juga penghuninya, termasuk diriku dan istriku.

Aku kerja di daerah Sunter, sementara istri di daerah Pasar Pagi, suatu jarak yang lumayan jauh, jika ditempuh dengan sepeda motor (+ - 15 Km) menghabiskan waktu sekitar 1 jam dan 1,2Ltr bensin, berlomba-lomba dengan ratusan sepeda motor lain untuk menuju tempat kami masing-masing.


Pegel, cape, letih, sakit pinggang, tangan kesemutan itulah hal-hal yang ketika malam hari sepulang kerja sampai di rumah, ahh.... untung saya mempunyai istri yang baik hati dan pengertian, diurutinya punggung saya dengan minyak kayu putih, enaknya (terima kasih istriku).

Suatu hari kami berdiskusi untuk pindah rumah, karena dirasakan tidak mungkin kami tinggal di sini sementara semua aktivitas bekerja, beribadah, keluarga, semuanya di Jakarta, tapi bagaimana caranya, harga rumah di Jakarta lumayan mahan dan jeleknya jarang sekali yang bersertifikat Hak Milik, yang dapat diajukan untuk KPR di bank, ahhh.. pusing juga ya.

Akhirnya kami hanya bisa pasrah dan berdoa, meminta kepada Bapa di surga, agar mengabulkan permintaan kami. Amin

Labels:

PELAYAN HOTEL (good story..)

Bertahun-tahun dahulu, pada malam hujan badai, seorang laki-laki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobby hotel kecil di Philadelphia . Mencoba menghindari hujan, pasangan ini mendekati meja resepsionis untuk mendapatkan tempat bermalam.
"Dapatkan anda memberi kami sebuah kamar disini ?" tanya sang suami. Sang pelayan, seorang laki-laki ramah dengan tersenyum memandang kepada pasangan itu dan menjelaskan bahwa ada tiga acara konvensi di kota .
"Semua kamar kami telah penuh," pelayan berkata.

"Tapi saya tidak dapat mengirim pasangan yang baik seperti anda keluar kehujanan pada pukul satu dini hari. Mungkin anda mau tidur di ruangan milik saya ? Tidak terlalu bagus, tapi cukup untuk membuat anda tidur dengan nyaman malam ini."
Ketika pasangan ini ragu-ragu, pelayan muda ini membujuk


"Jangan khawatir tentang saya. Saya akan baik-baik saja," kata sang pelayan. Akhirnya pasangan ini setuju.
Ketika pagi hari saat tagihan dibayar, laki-laki tua itu berkata kepada sang pelayan, "Anda seperti seorang manager yang baik yang seharusnya menjadi pemilik hotel terbaik di Amerika. Mungkin suatu hari saya akan membangun sebuah hotel untuk anda."

Sang pelayan melihat mereka dan tersenyum. Mereka bertiga tertawa. Saat pasangan ini dalam perjalanan pergi, pasangan tua ini setuju bahwa pelayan yang sangat membantu ini sungguh suatu yang langka, menemukan sesorang yang ramah bersahabat dan penolong bukanlah satu hal yang mudah.

Dua tahun berlalu. Sang pelayan hampir melupakan kejadian itu ketika ia menerima surat dari laki-laki tua tersebut. Surat tersebut mengingatkannya pada malam hujan badai dan disertai dengan tiket pulang-pergi ke New York , meminta laki-laki muda ini datang mengunjungi pasangan tua tersebut.

Laki-laki tua ini bertemu dengannya di New York , dan membawa dia kesudut Fifth Avenue and 34th Street. Dia menunjuk sebuah gedung baru yang megah di sana , sebuah istana dengan batu kemerahan, dengan menara yang menjulang ke langit.

"Itu," kata laki-laki tua, "adalah hotel yang baru saja saya bangun untuk engkau kelola".
"Anda pasti sedang bergurau," jawab laki-laki muda.
"Saya jamin, saya tidak," kata laki-laki tua itu, dengan tersenyum lebar.
Nama laki-laki tua itu adalah William Waldorf Astor, dan struktur bangunan megah tersebut adalah bentuk asli dari Waldorf-Astoria Hotel.
Laki-laki muda yang kemudian menjadi manager pertama adalah George C. Boldt. Pelayan muda ini tidak akan pernah melupakan kejadian yang membawa dia untuk menjadi manager dari salah satu jaringan hotel paling bergengsi di dunia.


Pelajarannya adalah........ perlakukanlah semua orang dengan kasih,
kemurahan dan hormat, dan anda tidak akan gagal.



Baca juga artikel motivasi lainnya hanya di :
http://beranigagal.blogspot.com



Best Regards,

M. Rian Rahardi



Labels:

Selamat Ulang Tahun, Yesus...

Wednesday, December 13, 2006
JAWABAN.com - Natal dirayakan di hampir seluruh dunia pada tanggal 25 Desember. Meskipun banyak orang yang meragukan kebenaran bahwa Yesus lahir pada tanggal tersebut sekian ribu tahun yang lalu, berbagai pesta perayaan Natal tetap digelar setiap tahunnya. Namun, benarkah kelahiran Yesus merupakan hal terpenting dalam setiap perayaan tersebut?

Alkitab menceritakan kelahiran Yesus di kandang domba. Kandang domba bukanlah suatu tempat yang layak untuk proses kelahiran. Namun, saat itu Yusuf dan Maria tidak menemukan tempat lainnya. Kesederhanaan proses kelahiran Yesus itu sangat berlawanan dengan pesta-pesta perayaan Natal yang diadakan saat ini.

Saat ini, perayaan kelahiran Yesus banyak diadakan di tempat-tempat mewah, seperti hotel berbintang. Kesederhanaan mungkin hanya terlihat pada tiruan kandang domba, lengkap dengan ‘bayi Yesus’, domba, dan para gembala yang memakai tongkat. Selebihnya, orang-orang yang menghadiri perayaan tersebut datang dengan pakaian terbaru, menyanyikan kidung-kidung Natal dengan riang dan setelah itu menikmati hidangan yang melimpah.


Apakah Yesus hadir dalam perayaan Natal seperti itu? Apakah Ia benar-benar menikmati pesta ulang tahun-Nya itu? Atau justru Ia merasa prihatin karena umat-Nya justru belum memahami arti Natal yang sesungguhnya?

Bukan berarti kita tidak boleh merayakan Natal. Hanya saja, apakah perayaan itu benar-benar dilandasi keinginan untuk memperingati lahirnya Kristus ke dalam dunia atau sekadar perayaan tahunan yang sayang untuk dilewatkan? Pertanyaan inilah yang sebaiknya kita renungkan sebelum mengadakan atau menghadiri perayaan Natal.

Natal yang sesungguhnya berawal saat kita benar-benar menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi. Saat itulah Yesus terlahir di hati kita. Setelah itu, kita pun patut merenungkan bagaimana melahirkan Yesus di hati orang-orang yang belum mengenalnya. Karena, hanya pada saat satu orang bertobat dan diselamatkan lah kelahiran Kristus sedang benar-benar dirayakan. Dan pada saat yang sama, seluruh surga pun merayakannya.

Sudahkah kita menghadirkan perayaan Natal di surga, selain saat kita menerima Yesus sebagai Juru Selamat Pribadi?

(rad)

Labels:

Membangun Taman Firdaus

Oleh : E. Widiyati

15-Des-2006, 16:44:55 WIB - [www.kabarindonesia.com]
Manusia jaman sekarang sudah memiliki pengetahuan yang canggih, bahkan sudah mulai ingin menyamakan dirinya dengan Sang Pencipta, umpamanya dengan proyek kloning manusia yang dimulai pada dua hari yang lampau ini, dimana mereka melaku-kan percobaan untuk mengkloning bayi yang telah mati sepuluh bulan.

Copy-nya dari surga juga sudah bisa terciptakan, lihat saja hotel-hotel di
Las Vegas dengan segala fasilitasnya, walaupun ini sekedar hanya surga dunia, maka dari itu tidak ada salahnya kalau kita juga berusaha untuk membuat copy dari taman Firdaus atau taman Eden, saya yakin ini tidak dosa, selama kita tidak menciptakan kloningnya dari Adam dan Hawa.

Gagasan untuk menciptakan taman Firdaus (Eden) ini bukan hanya sekedar khayalan dari sang penulis melainkan sudah benar-benar direalisasi di Cornwall - England. Untuk tahapan pertamanya saja sudah menghabiskan dana lebih dari 120 juta AS$ .
Taman Eden ini diharapkan bisa menjadi Keajaiban Dunia yang Kedelapan, karena disitu akan dibangun sebuah etalase konservasi dan keanekaragaman hayati raksasa.


Para ilmuwan disana sedang menciptakan copy nya dari taman Eden yang disebut
Porject Eden, dibawah rumah kaca raksasa (greenhouse) yang terbesar di dunia
dengan luas ukuran yang melebihi dari 35 kali luasnya lapangan bola.
Disitu mereka telah mendirikan sebuah kubah raksasa dengan struktur tiang yang
bediri bebas yang akan menjadi struktur tiang tertinggi dan terbesar sejagat raya.

Rumah kaca tersebut ada sedemikian besarnya sehingga Adam dan Hawa saja disana pasti akan kesasar.

Disitu akan ditanam sekitar 80.000 aneka macam tanaman mulai dari pohon2an
hutan tropis s/d hutan Mediternia berikut segala macam bunga2 yang ada di
jagat raya ini. Bahkan sebelum pembangunan ini dimulai, mereka telah memindahkan lebih dari 1,8 juta ton tanah ke lokasi tersebut.

Gagasan ini timbul, bukannya karena ingin menyaingi Sang Pencipta melainkan,
karena ingin meningkatkan tourist industrie di daerah Cornwall maklum Cornwal adalah daerah yang termiskin di Uni Eropa. Dengan adanya copy dari taman Eden ini, diharapkan Cornwall bisa memikat 75.000 orang pengunjung setiap tahunnya. Bagi mereka yang tertarik dan ingin mengetahui lebih jauh mengenai Project-Eden ini silahkan berkujung ke situs:
http://www.edenproject.com

Labels:

Mukjizat Natal

Kisah nyata ini terjadi di malam Natal pada saat perang dunia ke-satu di tahun 1914, tepatnya di front perang bagian barat di Eropa. Pada saat tersebut tentara Perancis, Inggris dan Jerman saling baku tembak satu dengan yang lain. Di malam Natal yang dingin dan gelap begini, hampir setiap prajurit merasa sudah bosan dan muak untuk berperang, apalagi telah berbulan– bulan mereka meninggalkan rumah mereka, jauh dari istri, anak maupun orang tuanya.

Pada malam Natal biasanya mereka selalu berkumpul bersama dengan seluruh anggota keluarganya masing-masing, makan bersama, bahkan menyanyi bersama di bawah pohon terang di hadapan tungku api yang hangat.

Berbeda dengan malam Natal yang sekarang ini, di mana cuaca di luar sangat
dingin sekali dan saljupun turun dengan lebatnya, mereka bukannya berada di
antara anggota keluarga yang mereka kasihi, melainkan berada di hadapan musuh perang mereka yang setiap saat bersedia untuk menembak mati siapa saja yang bergerak.


Tiada hadiah yang menunggu selainnya peluru dari senapan musuh, bahkan persediaan makananpun sudah berkurang jauh, sehingga hari inipun hampir seharian penuh mereka belum makan. Pakaianpun basah kuyup karena turunnya salju. Biasanya mereka berada di lingkungan suasana yang hangat dan bersih, tetapi kali ini mereka berada di dalam lubang parit, seperti layaknya seekor tikus, boro-boro bisa mandi dan berpakaian bersih, tempat di mana mereka berada sekarang inipun basah, becek penuh dengan lumpur. Mereka menggigil kedinginan. Rasanya tiada keinginan yang lebih besar pada saat ini selainnya rasa damai untuk bisa berkumpul kembali dengan orang-orang yang mereka kasihi.

Seorang tentara sedang merintih kesakitan karena barusan saja terkena tembakan, sedangkan tentara lainnya menggigil kedinginan, bahkan pimpinan mereka yang biasanya keras dan tegas entah kenapa pada malam ini kelihatannya sangat sedih sekali, terlihat air matanya turun berlinang, rupanya ia teringat akan istri dan bayinya yang baru berusia enam bulan.
Kapankah perang ini akan berakhir ? Kapankah mereka akan bisa pulang kembali ke rumahnya masing-masing ? Kapankah mereka bisa memeluk lagi orang–orang yang mereka kasihi ? Dan masih merupakan satu pertanyaan besar pula, apakah mereka bisa pulang dengan selamat dan berkumpul kembali dengan istri dan anak - anaknya ? Entahlah...

Tidak sepatah katapun terdengar. Suasana malam yang gelap dan dingin terasa
hening dan sepi sekali, masing-masing teringat dan memikirkan keluarganya
sendiri. Selama berjam-jam mereka duduk membisu seperti demikian.

Tiba-tiba dari arah depan di front Jerman, ada cahaya kecil yang timbul dan
bergoyang, cahaya tersebut kelihatan semakin nyata. Rupanya ada seorang prajurit Jerman yang telah membuat pohon Natal kecil yang diangkat ke atas dari parit tempat persembunyian mereka, sehingga nampak oleh seluruh prajurit di front tersebut.

Pada saat yang bersamaan terdengar alunan lembut suara lagu “Stille Nacht, heilige Nacht" (Malam Kudus), yang pada awalnya hanya sayup-sayup kedengarannya, tetapi semakin lama lagu yang dinyanyikan tersebut semakin jelas dan semakin keras terdengar, sehingga membuat para pendengarnya merinding dan merasa pilu karena teringat akan anggota keluarganya yang berada jauh dari medan perang ini.

Ternyata seorang prajurit Jerman yang bernama Sprink yang menyanyikan lagu tersebut dengan suara yang sangat indah, bersih, dan merdu. Prajurit Sprink tersebut sebelumnya ia dikirim ke medan perang adalah seorang penyanyi tenor opera yang terkenal. Rupanya suasana keheningan dan gelapnya malam Natal tersebut telah mendorong dia untuk melepaskan emosinya dengan menyanyikan lagu tersebut, walaupun ia mengetahui dengan menyanyikan lagu tersebut, prajurit musuh bisa mengetahui tempat di mana mereka berada.

Ia bukan hanya sekedar menyanyi dalam tempat persembunyiannya saja, ia berdiri tegak, tidak membungkuk lagi, bahkan ia naik ke atas sehingga dapat terlihat dengan nyata oleh semua musuh - musuhnya. Melalui nyanyian tersebut ia ingin membawakan kabar gembira sambil mengingatkan kembali makna dari Natal ini, ialah untuk berbagi rasa damai dan kasih. Untuk ini ia bersedia mengorbankan jiwanya, ia bersedia mati ditembak oleh musuhnya. Tetapi apa yang terjadi, apakah ia ditembak mati ?

Tidak! Entah kenapa seakan-akan ada mukjizat yang terjadi, sebab pada saat yang bersamaan semua prajurit yang ada di situ, satu demi satu turut keluar dari tempat persembunyiannya masing-masing, dan mereka mulai menyanyikannya bersama. Bahkan seorang tentara Inggris musuh beratnya Jerman, turut mengiringi mereka menyanyi sambil meniup dua peniup bagpipes (alat musik Skotlandia) yang dibawanya khusus ke medan perang. Dengan perasaan terharu mereka turut menyanyikan lagu Malam Kudus. Hujan air mata tak dapat dibendung. Air mata dari mereka yang berada jauh dari orangtua, anak, calon istri, kakak, adik, dan sahabat mereka.

Yang tadinya lawan sekarang menjadi kawan, sambil saling berpelukan mereka menyanyikan bersama lagu Malam Kudus dalam bahasanya masing - masing, di sinilah rasa damai dan sukacita benar - benar terjadi. Setelah itu, mereka meneruskan menyanyi bersama dengan lagu Adeste Fideles (Hai Mari Berhimpun), mereka berhimpun bersama, tidak ada lagi perbedaan pangkat, derajat, usia maupun bangsa, bahkan perasaan bermusuhanpun hilang dengan sendirinya.

Mereka berhimpun bersama dengan musuh mereka yang seyogianya harus saling
tembak, membunuh satu dengan yang lain, tetapi entah kenapa dalam suasana
Natal tersebut mereka ternyata bisa berkumpul dan menyembah bersama kelahiran-Nya Sang Juru Selamat. Rupanya inilah mukjizat Natal yang benar-benar bisa membawa suasana damai di malam yang suci.

Saya berharap melalui tulisan ini dapat membagikan rasa kasih dan damai kepada rekan - rekan dan para pembaca budiman, serta mengajak kita semua untuk merenungkan kembali makna Natal yang sebenarnya.

Apabila ternyata masih ada luka batin yang belum sembuh, marilah kita mengambil kesempatan di akhir tahun ini untuk saling memaafkan dan mendoakan satu dengan yang lain, dan biarlah damai bertahta di hati kita.
Dan robohkanlah tembok pemisah diantara kita; entah itu berupa agama, etnis,
kedudukan, harta maupun pendidikan.

Selamat Hari Natal untuk para pembaca dan rekan – rekan yang budiman

Mang Ucup
Email: mang.ucup@gmail.com
Homepage: www.mangucup.net

Labels:

Khayyam incites Wang to visit Iran

Tehran Times Culture Desk

TEHRAN -- Prominent Chinese author Wang Meng here on Tuesday said he
had a
yearning to visit Iran after studying the Iranian poet Omar Khayyam’s
Rubaiyat.

Speaking at the Book City, Wang explained that one of his friends had
given
him the book translated in Uygur language.

“I hardly found a book to read during the China’s Cultural Revolution
(1966-76) and Rubaiyat helped me a lot during those tough times,” he
added.
“I was really eager to visit Khayyam’s homeland and now I think this
dream
has come true.”


Wang was labeled "rightist" in 1957 due to his work "The Young Newcomer
in
the Organization Department," which was a realistic portrayal of the
clash
between youthful and idealistic revolutionaries and older and
entrenched
party bureaucrats.

Consequently, he was sent down to labor for seven years on a farm in
China’s
Xinjiang Province, where he learned to speak, read and write in Uygur.

He also elaborated on his career, saying he published his first novel
entitled "Long Live the Youth" in 1953.

Wang is the prolific writer of over 200 short stories, nine novels, and
two
poetry collections.

He is now vice-chairman of the Communications Workers of America (CWA).

He arrived here on Dec. 8 at the invitation of the Islamic Culture and
Relations Organization (ICRO).

http://www.tehrantimes.com/Description.asp?Da=12/14/2006&Cat=10&Num=4


Gadis Tionghoa yang Jadi Polwan

Indonesia & Tionghua: Gadis Tionghoa yang Jadi Polwan
Posted on Monday, October 30 @ 20:35:18 PST by xuan-tong
http://www.kompas.com/ver1/Metropolitan/0609/12/080631.htm

Bripda Yolla Bernanda
Gadis Tionghoa yang Jadi Polwan

"HALO, selamat pagi. Polres Metro Jakarta Barat, dengan Bripda Yolla Bernanda,
ada yang bisa dibantu," sapa seorang wanita di ujung telepon dengan suara ramah
namun tegas.

Nada bicaranya sama dengan Polisi Wanita (Polwan) lainnya di seluruh Nusantara
ketika menerapkan motto polisi Melayani dan Mengayomi. Tetapi jika sudah
bertatap muka, barulah orang tahu siapa Bripda Yolla Bernanda sebenarnya.


Ditemui di Mapolres Jakarta Barat, beberapa waktu lalu, gadis berkulit putih,
rambut lurus, dan setinggi 165 cm itu selalu murah senyum. Gaya bicaranya
blak-blakan. Dari wajahnya orang mudah menyangka Yolla berasal dari Manado.
"Bukan, saya ini keturunan China. Tinggal di Glodok, Jakarta Barat," ujarnya.

Sontak Warta Kota terkejut mendengarnya. "Heran ya? Ada orang China yang jadi
Polwan. Saya juga bingung. Ingat, negara ini sudah sangat maju. Saya lahir dan
besar di tanah Indonesia. Jadi punya hak yang sama menjaga negara," tegas Yolla.

Yolla lahir di Jakarta, 2 September 1982 dengan nama asli Chang Mei Xiang. Dian
dan orangtuanya tinggal di Jalan Mangga Besar I Dalam No 24 RT 08/01 Tamansari,
Jakarta Barat. Yolla adalah anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Tan Yu
Hin dan Khou Loen Nio yang pengusaha baju dan barang elektronik di Glodok.

Menjadi Polwan bukanlah impiannya semula. Sejak kecil, lulusan SDK Suci Hati itu
ingin menjadi anggota Komando Wanita Angkatan Darat. Dia terinspirasi film Rambo
yang dibintangi Sylvester Stallone. Sejak itu, seluruh pakaiannya yang feminim
diganti dengan baju Army Look.

***

LULUS SMPK dan SMAK Kalam Kudus, gadis itu meminta izin orangtuanya untuk
mendaftar sekolah calon bintara (Secaba) TNI Angkatan Darat. Permintaan itu
ditolak. Yolla nekat mendaftar tetapi gagal. Terpaksa dia masuk Universitas
Tarumanagara, tahun 2002.

Di sana, Yolla masuk dalam jajaran Resimen Mahasiswa (Menwa). "Buat pelipur
lara, gara-gara ditolak orangtua dan gagal lulus tes Secaba," tuturnya yang
sangat ingin mengoperasikan senapan otomatis M-16 dan AK-47.

Impian lamanya terus mengganggunya. Tak tahan, Yolla mendaftar Secaba Polwan di
Mapolres Jakarta Barat tahun 2004. Lagi-lagi, tak ada satu anggota keluarganya
yang tahu. Tak disangka dia lulus tes dan langsung dikirim ke asrama Sepolwan di
Ciputat. Baginya, polisi atau tentara sama-sama sebagai abdi negara.

Yolla pergi ke asrama dengan rasa takut kepergok orangtuanya. "Saya cuma pamit
seminggu, dengan alasan ikut pelatihan Menwa. Cuma adik saya yang tahu ke mana
sebenarnya saya pergi. Mereka sejak awal memberi dukungan," tuturnya penyuka
olahraga bela diri itu.

Dua bulan di asrama tanpa memberi kabar, membuat Tan Yu Hin dan Khouw Loen Nio
kelabakan. Seluruh saudara, teman, kenalan, dan kampus dihubungi. Nyaris Yolla
dianggap anak hilang dan hendak dilaporkan ke polisi. Situasi gawat itu membuat
kedua adiknya segera memberi kabar ke Yolla.

Begitu mendapat izin bermalam di luar, Yolla pulang dengan seragam Secaba
Polwan. Ibu dan dua adiknya menyambut dengan gembira. Kecuali ayahnya yang tetap
dengan wajah kesal. "Dua hari dicuekin dan enggak dikasih makan," kenang gadis
yang terpilih menjadi peserta Turnamen Judo Piala Kapolri Cup 2006 ini mewakili
Polres Jakarta Barat.

Sikap keras ayahnya tak menghentikan Yolla meraih cita-cita. Lulus sekolah dan
menyandang pangkat Bripda dia kembali pulang. Kali ini, ayahnya tersenyum tulus.
Yolla dipeluknya erat sambil menyampaikan kebanggaannya. Beberapa detik
kemudian, ayahnya menegaskan, "Jangan bekerja setengah hati. Kamu kini sudah
menjadi milik negara."

Ada kenangan manis selama berada di asrama Sepolwan. Terlebih setelah seluruh
temannya tahu Yolla adalah warga keturunan China. Ketika dia membaca sumpah
dengan cara agama Budha. Sejak itu, Yolla kerap disapa Cici (panggilan gadis
China--Red). Biar sudah jadi Polwan, Yolla belum puas. Tahun 2007, dia berniat
masuk Akpol tahun 2007.

Enggak ada cowok yang naksir dong? "Ah, itu kan urusan hati bukan penampilan,"
kata Yolla yang mengaku masih joblo. Siap ndan! (Tri Broto)



Sumber: Warta Kota



Labels:

God Will Make A Way lyrics


God Will Make A Way lyrics

Artist - Don Moen
Album - God Will Make A Way. The Best Of Don Moen
Lyrics - God Will Make A Way

God will make a way
Where there seems to be no way
He works in ways we cannot see
He will make a way for me
He will be my guide
Hold me closely to His side
With love and strength for each new day
He will make a way....
He will make a way

Oh God will make a way
Where there seems to be no way
He works in ways we cannot see
He will make a way for me
He will be my guide
Hold me closely to His side
With love and strength for each new day
He will make a way.....
He will make a way

By a roadway in the wilderness
He'll lead me
And rivers in the desert will I see
Heaven and earth will fade
But His Word will still remain
And He will do something new today

Oh God will make a way
Where there seems to be no way
He works in ways we cannot see
He will make a way for me
He will be my guide
Hold me closely to His side
With love and strength for each new day
He will make a way...
He will make a way

NARRATION

Oh God will make a way
Where there seems to be no way
He works in ways we cannot see
He will make a way for me
He will be my guide
Hold me closely to His side
With love and strength for each new day
He will make a way....
He will make a way

With love and strength for each new day
He will make a way....
He will make a way

Labels:

Tuhan inilah yang ku mau

Hanya Dekat padamu Bapa
jiwa ku pun tentram
Engkau menerimaku
dengan sepenuhnya

Walau dunia melihat rupa
namun Kau memandangku
sampai ke dalaman hatiku

Tuhan inilah yang ku tahu
Kau mengenal hatiku
jauh melebihi semua
yang terdekat sekalipun

Tuhan inilah yang ku mau
Kau menjaga hatiku
supaya kehidupan
terpancar senantiasa

Labels:

TOLONG PERIKSA!

Selesai melakukan check out di sebuah hotel dan sudah siap masuk ke taksi,
seorang businessman baru sadar ada yang terlupa di kamarnya di lantai 30
hotel tersebut.

Dia melihat sekeliling kalau-kalau ada yang bisa dimintai bantuan untuk
mengambilnya.

Di dekat itu hanya ada seorang room boy yang terkenal sebagai yang paling
lamban dari cara berpikir dan bergerak. Sebagai langganan hotel ini, sang
businessman juga tahu ini.




Karena tidak punya pilihan lain, businessman ini memanggil room boy ini dan
segera memberikan instruksi.

"Saya butuh bantuan yang sangat BESAR! Saya sedang mengejar pesawat yang
akan berangkat 1 jam lagi, dan saya punya waktu hanya 15 menit menuju
airport. Saya mau kamu SEGERA naik ke kamar 3015, dan periksa apakah tas
kulit saya yang berwarna hitam ada di sana. Saya minta untuk kali ini kami
bergerak secepat mungkin!"
Sang room boy tampak senang diberikan kepercayaan ini, dan segera bergerak
masuk ke hotel, walau memang agak lamban gerakannya.

Setelah sekitar beberapa menit sang businessman menunggu dengan begitu
frustrasi karena resiko terlambat, dari kejauhan tampaklah sang room boy
berjalan dengan gontai menghampiri.

Sesampainya dekat businessman, sang room boy tampak terengah-engah, karena
walau terkesan pelan, dia ternyata benar-benar berusaha untuk bergerak
secepat mungkin.

"Well? Apakah kamu menemukannya? " tanya sang businessman tidak sabar
bercampur heran, karena sang room boy tidak terlihat membawa apapun.

Setelah mengambil napas sejenak, sang room boy pun menjawab dengan yakin,
"Anda benar sekali, Pak! Saya sudah cek dan lihat sendiri. Ada di tempat
tidur!"

============ =========

Pesan moral?

(bisa diartikan sendiri oleh sahabat sekalian)

Spesifiklah dalam memberikan instruksi!

Kadang sebuah pekerjaan tidak terlaksana oleh bawahan kita bukan karena
mereka tidak kompeten, tapi karena kita yang kurang spesifik dalam
memberikan instruksi, sesuai dengan apa yang kita inginkan. Apakah masih
sering menganggap seseorang 'seharusnya sudah tahu apa yang kita maksudkan'
? Well, ada PILIHAN lain untuk lebih SPESIFIK.



Labels:

Biarkan Tuhan Menilaimu

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan itu. Tetapi, tetaplah berbuat baik selalu.

Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.



Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman-teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat.

Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik.

Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.

Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.


Mother Theresa.




Labels:

The Last Waltz

Tuesday, December 12, 2006
Nama saya Lily , kami tinggal di sebuah kota kecil di Menado. Sejak muda Ibu saya senang sekali menari, oleh sebab itulah ketika hari perkawinannya ayahmemohon agar tarian yang terakhir diberikan hanya untuk dia seorang, makadari itulah lagu pertama pada saat mereka menari adalah „The Last Waltz“dari Engelbert Humperdinck, dan rupanya ini benar-benar menjadi kenyataan,karena beberapa bulan kemudian pada saat ibu melahirkan saya, ibu meninggaldunia.
Daddy – begitulah panggilan saya terhadap ayah. Karena kasihnya kepada ibu,Daddy tidak pernah mau menikah lagi. Saya dibesarkan hanya oleh Daddy dannenek saya, dan setiap malam Tahun baru sudah merupakan tradisi bagi Daddyuntuk selalu mengalunkan lagu kesayangannya “The Last Waltz”, sambilmengingat ibu. Ketika saya berusia lima tahun, Daddy mengajar saya menariwaltz. Sejak saat itu, setiap malam Tahun Baru, kami menari waltz berdua. Pada Hari ulang tahun saya yang kedua belas, yang bertepatan dengan malam tahun baru, Daddy memberikan kepada saya hadiah berupa long dress warna merah, dan kami berdua menari waltz bersama. Pada saat tersebut, saya benar-benar merasa seperti juga Sang Putri dalamkisah Cinderella yang sedang menari dengan Sang Pangeran.

Daddy mengasihisaya sehingga hampir semua permohonan saya selalu dikabulkan olehnya, iabenar-benar mengabdikan hidupnya hanya untuk saya seorang. Seharian Daddy harus bekerja di kantor, jadi satu-satunya yang membimbingsaya di rumah adalah Nenek, hal ini mengakibatkan saya terlibat pergaulanbebas, dan akhirnya mulai ketagihan narkoba. Hampir setiap hari saya pulang ke rumah setelah jauh malam.

Walaupun demikian Daddy selalu menunggu kedatangan saya dengan sabar, Ia baru bisa tidur setelah saya berada di rumah kembali. Bahkan pada malamTahun baru yang terakhirpun, saya lebih senang merayakannya di diskotikbersama dengan anak-anak muda lainnya daripada bersama dengan Daddy, disitulah untuk pertama kalinya saya melihat Daddy mengeluarkan air mata. Karena kebutuhan saya akan narkoba semakin meningkat, maka akhirnya Saya mencuri uang tabungan yang seyogianya untuk masa tuanya Daddy, dan Melarikan diri ke Jakarta dengan harapan di sana saya bisa mendapatkan pekerjaan dan bisa hidup mandiri.

Pada hari-hari pertama saya tinggal numpang di rumah Om saya, dan ternyatamencari pekerjaan di Jakarta itu tidaklah mudah, sehingga akhirnya sayaterpaksa melamar bekerja di Klab Malam “Blue Ocean” sebagai pramuria. Kalaudahulu saya menari dengan Daddy, di sana saya terpaksa harus menari dengan pria yang sebaya dengan Daddy, bahkan tidak jarang di mana akhirnya saya bersedia untuk menemani mereka tidur di hotel.

Setelah satu bulan saya berada di Jakarta, saya menerima surat dari Daddyyang dialamatkan ke tempat kost saya, rupanya Daddy mengetahui alamat kost saya dari Om. Dalam seminggu saya menerima tiga surat bahkan terkadanglebih, tetapi tidak satu surat pun yang pernah saya balas, boro-boro dibalas, dibukapun tidak. Masalahnya saya merasa malu dan tidak berani membaca surat dari Daddy, saya merasa berdosa terhadap Daddy, bahkan saya merasa jijik terhadap diri saya sendiri. Sudah lebih dari satu tahun saya di Jakarta, tumpukan surat yang dikumpulkansudah ada beberapa dus.

Semuanya ini saya simpan dengan rapi, hanya sayangnya ini hanya sekedar pajangan saja bagi saya, karena saya tidak berani dan mau membukanya. Saya tidak ingin mengetahui bahwa gadis kesayangannya Daddy, gadis yang sedemikian ia banggakannya, telah menjadi seorang pramuria, seorang prostitusi, bahkan sudah menjadi pencandu berat narkoba. Beberapa hari sebelum Tahun baru, saya menerima surat lagi yang ditulisdengan tulisan tangan yang sama, dan bentuk sampul yang sama, tetapi kaliini tidak dikirim melalui pos maupun ke alamat kost saya, melainkan dikirimdan dititipkan secara langsung ke klab malam tempat di mana saya bekerja.Dan ketika saya menanyakan siapa yang menitipkan surat tersebut, ternyatadari gambaran yang diberikan adalah Daddy sendiri yang telah khusus datangke Jakarta untuk mengantarkan surat tersebut.

Ini kali saya sudah tidak tahan lagi untuk membukanya, dengan air mata Yang turun berlinang saya baca surat tersebut, yang isinya sebagai berikut: “Lily my dearest beloved princess, Daddy sudah sejak lama tahu di mana kamubekerja, permohonan Daddy hanya satu saja: “Maukah kamu pulang kembali kerumah untuk menari bersama dengan Daddy ?” Setelah membaca surat tersebut, saya langsung pulang ke tempat kost Untuk membaca ratusan surat - surat lainnya yang belum saya buka, ternyata Semua surat isinya sama, di mana hanya tertulis satu pertanyaan saja yang Ditulis dengan tangan: “Maukah Lily menari kembali bersama dengan Daddy ?” Hari itu juga saya langsung mengambil keputusan untuk pulang ke rumah.Karena menjelang tahun baru, maka hampir semua pesawat fully book, sehinggaterpaksa saya membeli tiket dengan harga yang berkali lipat lebih tinggi,hanya dengan satu harapan saja agar saya bisa tiba di rumah sebelum malam Tahun baru nanti.

Setibanya saya dirumah, saya langsung dipeluk dengan erat oleh Daddy, airmatanya turun berlinang dengan deras membasahi kepala saya. Dengan suaraterisak-isak Daddy bertanya sekali lagi: “Maukah Lily menari kembali bersama dgn Daddy ?” Saya mengangguk sambil menjawab: “YA, tapi apakah Daddy tahu, bahwa Lily yang sekarang ini bukanlah princess Daddy yang dahulu lagi ? Saya adalah seorang prostitusi yang kotor, bahkan yang telah mengidap Penyakit AIDS, apakah Daddy tidak malu menerima saya kembali, apakah Daddy tidak takut ketularan penyakit saya ?” Daddy tidak berkata sepatah katapun juga, ia hanya pergi memutar lagu kesayangannya “My Last Waltz”, dan memeluk saya dgn penuh kasih untuk mengajak saya menari seperti pada hari-hari Tahun baru sebelumnya , hanya ini kali selainnya diiringi oleh irama lagu, juga oleh tetesan air mata yangturun berderai. Tanpa saya ketahui, sejak Daddy ditinggal oleh saya, ia sering begadangmenunggu dan mengharapkan kedatangan saya kembali, di samping itu karenarasa duka yang sedemikian mendalamnya, sehingga akhirnya ia jatuh sakitkanker, dua minggu setelah Tahun baru Daddy menghembuskan nafasnya yangterakhir.

Rupanya ia mengetahui bahwa bahwa hari-hari terakhirnya telah mendekati,oleh sebab itulah ia telah memaksakan diri, walaupun dalam keadaan sakitsekalipun juga khusus untuk mengantarkan surat bagi saya ke Jakarta, hanya untuk mewujudkan keinginannya yang terakhir dimana ia bisa mendapatkankesempatan sekali lagi menari dengan putri kesayangannya. Masih terngiang-ngiang dikuping saya lirik dari lagu kesayangannya

The Last Waltz”.....A little girl alone and so shyI had the last waltz with youTwo lonely people togetherI fell in love with youThe last waltz should last foreverBut the love we had was goin'
Menjelang akhir tahun ini, banyak sekali orang tua yang mengharapkan Dan menunggu kedatangan dari anak-anaknya. Bagaimanapun keadaan dan situasi Anda pada saat sekarang ini, orang tua kita bisa menerima kita apa adanya, Dengan segala kelemahan maupun kelebihan kita, terlebih lagi mereka tidak maumengingat kesalahan-kesalahan kita di masa lampau, yang mereka inginkanhanya satu saja ialah dapat melihat dan memeluk putera dan puterinyakembali.

Berapa lama lagi Anda akan menyuruh mereka menunggu ? Datang dan kembalilah sebelumnya terlambat ! Kalau keadaan tidak memungkinkan,telponlah mereka sambil mengatakan:
I love you Mom & Dad
Happy New Year
Mang UcupEmail: mang.ucup@gmail.com
Homepage : www.mangucup.net

Labels:

Teknologi Sel Induk, Harapan Baru bagi Diabetesi

Diam-diam menghanyutkan. Pepatah ini agaknya pas untuk menggambarkan penyakit diabetes mellitus yang kehadirannya kerap tak disadari oleh si penderita. Tahukah Anda, cukup banyak pengidap diabetes (diabetesi) yang tidak menyadari dirinya terserang penyakit yang lazim disebut kencing manis ini. Pada 2006, di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 14 juta diabetesi. Dari jumlah itu, hanya 50 persen yang menyadari dirinya mengidap penyakit tersebut.

Padahal, menurut dr Mulyono Soedirman SpB SpOT MBA, para diabetesi menghadapi ancaman komplikasi yang tidak ringan. Salah satunya adalah problem pada anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Komplikasi pada anggota gerak penderita kencing manis akan memengaruhi kualitas hidup mereka karena berisiko menyebabkan kecacatan permanen, bahkan kematian. Hal inilah yang seringkali terlambat disadari oleh penderita.

Berbagai penelitian menyebutkan, di seluruh dunia setiap 30 detik terdapat satu kaki penderita kencing manis yang diamputasi. ''Tanpa amputasi, diperkirakan sekitar 4 persen pengidap diabetes berakhir pada kematian,'' kata ketua Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini kepada para wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebenarnya, kata Mulyono, hal tersebut bisa dicegah bila seorang diabetesi segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih dini. Karena itu, ia sangat berharap, pemerintah (Departemen Kesehatan) mempertimbangkan untuk memasukkan penanggulangan komplikasi akibat diabetes sebagai salah satu program kerja di bidang kesehatan. Ini diawali dari pencegahan dan penanganan dini dari komplikasi di pusat layanan kesehatan masyarakat tingkat pertama, seperti Puskesmas.

Seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran, kini dikembangkan teknologi sel induk (stem cell) bagi penderita diabetes. Teknologi ini diharapkan bisa menjadi terobosan baru dalam pengobatan penyakit diabetes. Ini merupakan salah satu metode dalam dunia kedokteran yang membantu proses regenerasi sel. Proses ini memungkinkan sel-sel tubuh yang rusak bisa kembali normal. Sel yang rusak melakukan peremajaan dan mengalami proses pematangan.

Teknologi sel ini, menurut dr Santoso Cornain MD DSc dari Laboratorium Imunopatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), mempunyai potensi besar untuk digunakan dalam pengobatan komplikasi akibat diabetes. Teknologi ini, kata dia, sudah diaplikasikan dalam pengobatan berbagai macam penyakit, termasuk diabetes, di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Thailand. Ini merupakan terobosan baru dalam bidang biologi kedokteran yang terus mengalami kemajuan. Hanya saja, hingga saat ini belum dilaksanakan di Indonesia.

Santoso mengatakan, sel-sel induk yang dibiakkan dari jaringan -- baik jaringan embrionik maupun jaringan dewasa -- bisa dimasukkan ke dalam tubuh pengidap diabetes untuk menggantikan sel-sel yang telah rusak karena serangan penyakit. Misalnya, sel-sel beta pankreas pada pengidap diabetes tipe I yang telah rusak atau mengalami penurunan fungsi bisa diganti dengan sel induk pankreas yang diambil dan dibiakkan dari sel-sel beta pankreas yang masih berfungsi baik.

Sel-sel dari jaringan bukan pankreas seperti sel oval dari hati dan sel sumsum tulang pun bisa menjadi kluster dari sel induk yang menyerupai sel-sel beta pankreas dan berfungsi sesuai dengan kebutuhan penderita penyakit diabetes. Setelah dikembangbiakkan ternyata sel-sel itu berdiferensiasi dan mampu memproduksi insulin serta hormon lain yang sebenarnya diproduksi oleh sel alfa pankreas. ''Teknologi sel ini memang relatif baru, tapi potensial,'' tutur Santoso.

Namun ia mengakui, penerapan teknologi sel ini berisiko menimbulkan dampak negatif pada fungsi organ tubuh lain. Karena itu, ia mengingatkan, teknologi ini harus tetap dilakukan dengan panduan yang ketat. Sebab, pembiakan sel induk dari sel embrionik biasanya sulit terdiferensiasi. Penempatan sel induk juga berpotensi menumbuhkan tumor.

Pemasukan sel induk ke dalam tubuh untuk pengobatan juga seringkali menyebabkan penolakan dari tubuh sehingga si penerima harus terlebih dulu disuntik untuk mengurangi kemungkinan terjadinya reaksi penolakan tersebut. ''Ini bisa membuat si pasien lebih rentan,'' katanya. ''Karena itu, bila Indonesia ingin mengembangkan metode pengobatan dengan teknologi sel induk ini, harus benar-benar menyiapkan panduan yang ketat.''(bur )

© 2006 Hak Cipta oleh Republika Online
Hangtuah Digital Library

Labels:

Akulturasi Cina Benteng, Wajah Lain Indonesia

Monday, December 11, 2006
Posted on Monday, June 13 @ 11:22:49 PDT by xuan-tong
Sumber : Kompas
TIDAK seperti Cina peranakan pada umumnya, Ong Gian (47) berkulit gelap. Matanya pun tidak sipit. Sehari-hari ia bekerja sebagai petani di Neglasari, Tangerang. Selain itu, ia juga awak kelompok kesenian gambang kromong yang sering tampil di acara-acara hajatan perkawinan.

Nenek moyangnya adalah Cina Hokkian yang datang ke Tangerang dan tinggal turun- temurun di kawasan Pasar Lama. Mereka masuk dengan perahu melalui Sungai Cisadane sejak lebih 300 tahun silam. Cina Benteng memang selalu diidentifikasi dengan stereotip orang Cina berkulit hitam atau gelap, jagoan bela diri, dan hidupnya pas-pasan atau malah miskin. Sampai sekarang, ternyata mereka juga tetap miskin meski sudah jarang yang jago bela diri. Meski ada beberapa yang sudah berhasil sebagai pedagang, sebagian besar Cina Benteng hidup sebagai petani, peternak, nelayan. Bahkan, ada juga pengayuh becak.
SEJARAH Cina Tangerang memang sulit dipisahkan dengan kawasan Pasar Lama (Jalan Ki Samaun dan sekitarnya) yang berada di tepi sungai dan merupakan permukiman pertama masyarakat Cina di sana. Struktur tata ruangnya sangat baik dan itu merupakan cikal-bakal Kota Tangerang. Mereka tinggal di tiga gang, yang sekarang dikenal sebagai Gang Kalipasir, Gang Tengah (Cirarab), dan Gang Gula (Cilangkap). Sayangnya, sekarang tinggal sedikit saja bangunan yang masih berciri khas pecinan. Pada akhir tahun 1800-an, sejumlah orang Cina dipindahkan ke kawasan Pasar Baru dan sejak itu mulai menyebar ke daerah-daerah lainnya. Menurut Tagara Wijaya, yang bernama asli Oey Tjie Hoeng (77), yang menjabat Ketua Umum Klenteng Boen Sen Bio (1967-1978), Pasar Baru pada tempo dulu merupakan tempat transaksi (sistem barter) barang orang- orang Cina yang datang lewat sungai dengan penduduk lokal. Mengenai asal-usul kata Cina Benteng, menurut sinolog dari Universitas Indonesia, Eddy Prabowo Witanto MA, tidak terlepas dari kehadiran Benteng Makassar. Benteng yang dibangun pada zaman kolonial Belanda itu-sekarang sudah rata dengan tanah-terletak di tepi Sungai Cisadane, di pusat Kota Tangerang.
Pada saat itu, kata Eddy, banyak orang Cina Tangerang yang kurang mampu tinggal di luar Benteng Makassar. Mereka terkonsentrasi di daerah sebelah utara, yaitu di Sewan dan Kampung Melayu. Mereka berdiam di sana sejak tahun 1700-an. Dari sanalah muncul, istilah "Cina Benteng". Tahun 1740, terjadi pemberontakan orang Cina menyusul keputusan Gubernur Jenderal Valkenier untuk menangkapi orang-orang Cina yang dicurigai. Mereka akan dikirim ke Sri Lanka untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan milik VOC. Pemberontakan itu dibalas serangan serdadu kompeni ke perkampungan-perkampungan Cina di Batavia (Jakarta). Sedikitnya 10.000 orang tewas dan sejak itu banyak orang Cina mengungsi untuk mencari tempat baru di daerah Tangerang, seperti Mauk, Serpong, Cisoka, Legok, dan bahkan sampai Parung di daerah Bogor. Itulah sebabnya banyak orang Cina yang tinggal di pedesaan di pelosok Tangerang-di luar pecinan di Pasar Lama dan Pasar Baru. Meski demikian, menurut pemerhati budaya Cina Indonesia, David Kwa, mereka yang tinggal di luar Pasar Lama dan Pasar Baru itu tetap disebut sebagai Cina Benteng. Sebagai kawasan permukiman Cina, di Pasar Lama dibangun kelenteng tertua, Boen Tek Bio, yang didirikan tahun 1684 dan merupakan bangunan paling tua di Tangerang. Lima tahun kemudian, 1869, di Pasar Baru dibangun kelenteng Boen San Bio (Nimmala). Kedua kelenteng itulah saksi sejarah bahwa orang-orang Cina sudah berdiam di Tangerang lebih dari tiga abad silam.
Dalam penelitiannya, sarjana Seni Rupa dan Desain ITB Jurusan Desain Komunikasi Visual, Y Sherly Marianne, antara lain menyebutkan, sekitar 80 persen dari 19.191 warga Kelurahan Sukasari di Kotamadya Tangerang adalah orang Cina Benteng. Angka statistik April 2002 ini tidaklah mengherankan karena Pasar Lama masuk dalam wilayah Sukasari. Menurut Sherly, kehidupan masyarakat Cina Benteng memang keras agar bisa bertahan hidup. Sebab, sebagian besar pekerjaan mereka bukan dalam bidang ekonomi, tetapi sebagai petani di pedesaan. YANG unik dari masyarakat Cina Benteng adalah bahwa mereka sudah berakulturasi dan beradaptasi dengan lingkungan dan kebudayaan lokal. Dalam percakapan sehari-hari, misalnya, mereka sudah tidak dapat lagi berbahasa Cina. Logat mereka bahkan sudah sangat Sunda pinggiran bercampur Betawi. Ini sangat berbeda dengan masyarakat Cina Singkawang, Kalimantan Barat, yang berbahasa ina meskipun hidup kesehariannya juga banyak yang petani miskin. Logat Cina Benteng memang khas. Ketika mengucapkan kalimat, "Mau ke mana", misalnya, kata "na" diucapkan lebih panjang sehingga terdengar "mau kemanaaaa".
Di bidang kesenian, mereka memainkan musik gambang kromong yang merupakan bentuk lain akulturasi masyarakat Cina Benteng. Sebab, gambang kromong selalu dimainkan dalam pesta-pesta perkawinan, umumnya diwarnai tari cokek yang sebenarnya merupakan budaya tayub masyarakat Sunda pesisir seperti Indramayu. Meski demikian, masyarakat Cina Benteng masih mempertahankan dan melestarikan adat istiadat nenek moyang mereka yang sudah ratusan tahun. Ini terlihat pada tata cara upacara perkawinan dan kematian. Salah satunya tampak pada keberadaan "Meja Abu" di setiap rumah orang Cina Benteng. "Tidak usah dipertentangkan. Realitasnya, masyarakat Cina Benteng memang sudah berakulturasi dengan lingkungan lokal, tapi mereka juga masih memegang adat istiadat kepercayaan nenek moyang dan leluhur mereka," kata Eddy.
Beberapa tradisi leluhur yang masih dipertahankan antara lain Cap Go Meh (perayaan 15 hari setelah Imlek), Pek Cun, Tiong Ciu Pia (kue bulan), dan Pek Gwee Cap Go (hari kesempurnaan). Demikian pula panggilan encek, encim, dan engkong masih digunakan sebagai tanda hormat kepada orang yang lebih tua. "Juga salam (pai) tetap dipertahankan dalam keluarga Cina Benteng pada saat bertemu dengan orang lain," kata Asiuntapura Markum (55) yang lahir di Tangerang. Yang khas dari masyarakat Cina Benteng adalah pakaian pengantin yang merupakan campuran budaya Cina dan Betawi. Pakaian pengantin laki-laki, kata Eddy, merupakan pakaian kebesaran Dinasti Ching, seperti terlihat dari topinya, sedangkan pakaian pengantin perempuan hasil akulturasi Cina-Betawi yang tampak pada kembang goyang. SECARA ekonomi, masyarakat tradisional Cina Benteng hidup pas-pasan sebagai petani, peternak, nelayan, buruh kecil, dan pedagang kecil. Ny Kenny atau Lim Keng Nio (48) yang tinggal di Gang Cilangkap RT 03 RW 02, Kelurahan Sukasari, Tangerang, misalnya, setiap hari harus bangun pagi-pagi untuk membawa dagangan kue ke pasar. Ong Gian, petani sawah di Neglasari yang nyambi menjadi pemain musik gambang kromong, juga harus bekerja keras untuk bisa mempertahankan hidup.
Fenomena Cina Benteng, kata Eddy, merupakan bukti nyata betapa harmonisnya kebudayaan Cina dengan kebudayaan lokal. Lebih dari itu, keberadaan Cina Benteng seakan menegaskan bahwa tidak semua orang Cina memiliki posisi kuat dalam bidang ekonomi. Dengan keluguannya, mereka bahkan tak punya akses politik yang mendukung posisinya di bidang ekonomi. David Kwa lebih melihat fenomena Cina Benteng sebagai contoh dan bukti nyata proses pembauran yang terjadi secara alamiah. Masyarakat Cina Benteng hampir tidak pernah mengalami friksi dengan etnis lainnya. Kenyataan ini membuat David yakin, persoalan sentimen etnis lebih bernuansa politis yang dikembangkan oleh orang-orang yang punya kepentingan politik. Realitas Cina Benteng yang tinggal di pusat kekuasaan politik dan ekonomi menunjukkan, masyarakat etnis Cina sesungguhnya sama dengan etnis lainnya. Ada yang punya banyak uang, tetapi ada pula yang hidup di bawah garis kemiskinan. Bahkan, Ridwan Saidi, pengamat budaya dari Betawi, melihat realitas Cina Benteng sebagai wajah lain Indonesia. Ada yang kaya, tetapi tidak sedikit pula yang miskin. Bagi mereka, wajar kalau perayaan Tahun Baru Imlek menjadi pengharapan agar rezeki di tahun baru ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Wajar pula bahwa meski sudah berakulturasi begitu dalam, mereka tetap membeli bunga sedap malam dan bersembahyang di kelenteng-kelenteng. (Robert Adi KSP)

Labels:

SEANDAINYA YESUS TIDAK LAHIR ?

Kategori: Artikel – Natal

Ingin berlangganan gratis “ Elia’s Stories” kirimkan email kosong ke elia-stories-subscribe@yahoogroups.com

Christianto Wibisono – suarapembaruan.com

NATAL 2005 di Amerika Serikat (AS) diwarnai perang dingin kelompok mainstream konservatif religius menangkis serangan kelompok ateis Tranzi, yang ngotot ingin menghapus ciri Yesus Kristus dan istilah Christmas dalam perayaan akhir tahun itu. John Gibson, pemandu Fox News, menulis buku War on Christmas yang laris dan didukung konsumen mengancam memboikot toko seperti Walmart, Target, dan Macy, yang menghapus istilah Christmas. Kubu konservatif masih bisa mempertahankan istilah Christmas tahun ini.

Kolumnis ateis Christopher Hitchens dengan sinis malah menyamakan Natal dengan kultus individu terhadap Kim Il -sung dan Kim Jong-il. Ini fakta pahit dekadensi moral kelompok Tranzi pascademokrasi liberal Barat.

Sebetulnya sejak 1994 Dr James Kennedy sudah menulis buku kontroversial berjudul What If Jesus Had Never Been Born? - Seandainya Jesus tidak pernah lahir? Buku itu merupakan kontra argumen terhadap arus besar ateisme dan sekularisme yang melanda Eropa Barat dan AS.

James menekankan kontribusi dan akar filosofi moral kemanusiaan. Mulai dari HAM, pendidikan umum dan kebebasan individu, demokrasi, semangat dan etos kerja, santunan kesehatan masyarakat, perkembangan musik dan kesenian, serta iptek yang progresif. James tidak lupa menyorot sejarah negatif seperti inkuisisi dan antisemitisme serta korupsi dan skandal yang menimpa Gereja Katolik maupun Protestan hingga kurun waktu abad ke-20.

Secara integral, kontribusi kekristenan tetap lebih besar daripada aspek negatif yang sempat mencemari kekristenan. James menyebut belasan pakar besar penemu iptek yang sangat religius dan jauh dari sekuler atau ateis. Antara lain, Newton , Maxwell, Faraday, Kelvin, Lister, Pasteur, Boyle, Mendel, Pascal, dan Kepler. Secara fair James juga mengakui kekeliruan gereja yang pernah menghukum Galileo Galilei dan bersikukuh pada dogma Alkitabiah yang keliru tentang matahari dan bumi.

Penyakit manusia sejak zaman purba ialah tidak pernah ingin mengakui kesalahan diri sendiri dan mawas diri. Melainkan asyik mencari kesalahan atau mengkambinghitamkan orang dan sebab lain, di luar dirinya sendiri. Kemudian, menular ke solidaritas suku, ras, etnis, agama, chauvinisme sempit, kelas menurut ajaran komunis. Lahirlah dogma right or wrong my country, my race, my ethnic group, my co-religionist, my working class or my poor class.

Prinsip moral yang hakiki yaitu Right is right and wrong is wrong diabaikan. Yang salah bisa dibenarkan, jika pelakunya sesama ras, etnis, agama, bangsa, kelas. Jadi kalau orang mis kin, kulit berwarna membunuh orang kaya dan kulit lain, ya dimaafkan dan tidak perlu dihukum berat.

Kalau koruptor tertangkap tetapi ada beking partai, klik dan elite, maka hanya dijatuhi hukuman ringan. Kalau pelanggar HAM diadili, hanya basa-basi karena toh akan dibebaskan. Padahal, setelah berkuasa para eks pejuang itu kemudian juga korupsi, serta malah melakukan tindakan penindasan dan penjarahan serta pembantaian sesama bangsa, yang malah lebih sadis ketimbang kekuatan kolonialisme dan imperialisme.

Tidak pernah orang berani membandingkan kejahatan oleh diktator lokal, domestik, nasional pribumi yang jauh lebih kejam dibanding penguasa kolonial. Seandainya penguasa kolonial Inggris, Prancis, Belanda, dan lain-lain tidak dibatasi oleh teologi dan iman Kristen tentang kemanusiaan dan HAM, barangkali pejuang seperti Nehru, Gandhi, Sukarno, dan lain-lain, akan sudah mengalami nasib seperti Munir atau Ali Bhutto.

Sekejam-kejamnya kolonialis Inggris, mereka ti dak membunuh Nehru atau Gandhi, yang malah akan tewas di tangan ekstremis Hindu. Sekejam-kejamnya Inggris, mereka tidak menggantung Ali Bhutto, yang malah dibunuh oleh mantan Panglima yang diangkatnya, Zia Ul Haq. Sekejam-kejamnya Belanda, tidak membiarkan Bung Karno tidak terawat tanpa obat yang mempercepat kematian proklamator di tangan bangsa sendiri.

Secara empiris, korban pembantaian oleh rezim diktator sesama bangsa, baik dalam perang saudara maupun pelanggaran HAM berat seperti di Jerman Nazi, Stalin, dan Mao Zedong, adalah jauh lebih besar daripada perang antara bangsa dan perang dunia. Fakta empiris itu secara khusus diteliti Prof RJ Rummel guru besar ilmu politik University of Hawaii , dalam dua buku Death by Government dan Power Kills.

Hari Minggu 18 Desember Evo Morales baru saja memenangkan pilpres Bolivia . Ia menjadi penduduk Indian pertama setelah 180 tahun sebagai Presiden Bolivia .

Nasib Amerika Latin adalah contoh kemunafikan elite. Simon Bolivar pertama kali mendirikan suatu republik, Kolombia, yang meliputi lima negara, Bolivia , Ekuador , Panama , Peru , dan Venezuela . Tetapi, federasi yang ingin meniru AS itu hanya berumur 11 tahun dan bubar 1930 ketika masing-masing negara ingin merdeka sendiri. Simon Bolivar (1783 - 1830) malah meninggal ketika akan mengasingkan diri ke Eropa karena frustrasi, padahal umurnya baru 47 tahun.

Riwayat Amerika Latin selama 200 tahun merdeka memang berbeda dari AS, karena penuh dengan kudeta, junta militer, rezim kiri populis model Stalin-Mao, yang juga gagal menyejahterakan rakyatnya. Sekarang orang hiruk-pikuk menyambut Morales sebagai calon trio anti-AS, Castro-Chavez-Morales.

Padahal, apa yang perlu dibanggakan dari Kuba? Anak perempuan Fidel Castro sendiri kabur mencari suaka karena tidak bahagia hidup di bawah rezim diktator sang ayah. Venezuela memang seolah sukses karena memiliki rezeki minyak seperti negara-negara Arab. Tetapi, apa kah HAM, demokrasi dan institusi yang menunjang kreativitas dan produktivitas jangka panjang punya prospek di situ?

Kebanyakan orang terlena romantisisme Che Guevarra, padahal ia pun kejam, tega terhadap kawan, sangat Machiavellis dan jika berkuasa pasti akan jadi seperti Pol Pot. Tetapi, apa boleh buat, orang Dunia Ketiga lebih tertarik pada romantisme model Che Guevara ketimbang teknokrat model Hernando de Soto, Guillermo Yeatts, atau AlvaroVargas Llosa.

Kegagalan Amerika Latin adalah karena tidak ada institusi yang menghormati HAM dan property rights dalam supremasi hukum yang impartial dan tidak terbajak oleh kelompok sektarian, primordial ("Washington Watch", 22 November, Red).

Kegagalan Amerika Latin yang notabene mayoritas Katolik juga perlu dicatat, bahwa kekristenan mempunyai dinamika yang memberi warna dan pengaruh yang berbeda.

Amerika Utara dalam semangat reformasi Protestan, memberi peluang pada pertumbuhan masyarakat kreatif, demokratis, progresif yang secara simultan mendongkrak tingkat kesejahteraan material spiritual rakyatnya.

Situasi dunia memang sedang krusial. Di Barat terjadi gelombang pasang antireligi, sedang di Timur gelombang pasang fanatisme jihad. Di Barat, sebagian elitenya bunuh diri secara filosofis dan ideologis dengan mengingkari akar sejarah dan jati diri kekristenan. Di Timur gelombang populisme membajak agama untuk meluncurkan perang jihad kepada manusia yang berbeda ciri primordialnya baik etnis, ras, maupun agama.

Dunia sedang menghadapi perang peradaban bukan hanya antara tiga rumpun agama keturunan Abraham, tetapi juga skizofrenia, retak jiwa dalam, pewaris demokrasi liberal Barat dan tradisi Judeo-Christianity Eropa yang mengingkari kebenaran dan tidak yakin terhadap sistem nilai hidup mereka sendiri.

Kaum ateis ingin mengubur warisan itu dan mengganti dengan ideologi Tranzi. Maka tidak perlu heran jika dalam satu abad, seluruh dunia bakal jadi Dunia Ketiga, tanpa kemanusiaan, dan tanpa moralitas.

Generasi Elton John mulai kawin resmi sejenis, karena itu dalam tempo satu generasi akan punah karena tidak akan ada Elton John Jr. Sistem nilai Dunia Ketiga dan ideologi Tranzi akan mendominasi dunia. Semua orang akan jadi Zia Ul Haq terhadap Ali Bhutto, dan sewaktu-waktu bisa di"munir"- kan tanpa proteksi hukum dan HAM. Semua orang terancam mirip perang Hutu melawan Tutsi di Rwanda.

Sebetulnya kondisi dan situasi Barat sekarang ini sudah bukan seandainya Yesus tidak pernah lahir, melainkan benar-benar sudah suatu perang terbuka untuk mengharamkan segala sesuatu berkonotasi Yesus Kristus, Kristen, dan Natal (Christmas).

Orang boleh ber-Hanukah (hari libur Yahudi), ber-Kwanza (hari Afrika Hitam) ber-Waisak, Imlek dan bahkan ber-Idul Fitri. Tapi ber-Natal, ber-Kristus, ber-Christmas justru dilecehkan bahkan digugat ke pengadilan oleh kelompok Tranzi ateis bule tulen.

Dari dimensi ini barangkali orang bisa menjawab pertanyaan dungu para ateis keblinger? Di mana Tuhan, Yesus Kristus, waktu WTC diserang pada 11 September? Tuhan tentu hanya tersenyum: "Lho, saya tidak ke mana-mana. Saya terus-menerus ada di mana mana di segala zaman. Cuma kalian saja yang mengusir saya dari imajinasi, inteligensi, dan hati nurani kalian, yang telah dirusak oleh kanker imoralitas, kedunguan primitif, dan naluri hukum rimba kebinatangan penebar kebencian antarmanusia."

Tuhan versi infinity tidak bisa dikungkung oleh abad ke-7 atau abad ke-21 sekalipun. Sebab manusia generasi Elton John akan segera punah setelah mereka tidak berketurunan. Sedang yang lain lenyap dimusnahkan oleh Weapon of Moral Destruction, imoralitas yang tidak bisa membedakan mana teroris dan mana korban.

Teroris boleh membunuh atas nama orang melarat. Korban tidak boleh menuntut keadilan bagi teroris karena dianggap pantas dibunuh. Itulah moral dunia pasca-9/11 dan pasca-Kristus. Lucu sekali setelah membunuh dan mengusir Tuhan, semua berlagak pilon menanyakan di mana Tuhan?

Labels:

DIVESTASI DAN DEBT FACTORING BPPN KAITANNYA DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

by: Irvany Ikhsan (http://goodcorporate-governance.blogspot.com/)I.

I. Pendahuluan
Krisis keuangan Asia Tenggara merupakan salah satu krisis terdahsyat di abad ke dua puluh. Krisis tersebut ditandai dengan didevaluasinya Thai Baht di bulan Juli 1997 yang selanjutnya diikuti oleh devaluasi mata uang lainnya. Pangestu, Mari dan Habir, Manggi (2002). Krisis keuangan di Indonesia dimulai dengan terdepresiasinya rupiah secara drastis sehingga mengakibatkan banyak perusahaan-perusaha an baik swasta lokal maupun asing serta BUMN yang mengalami kerugian akibat kurs yang melonjak hampir lima kali lipat yang membuat mereka gagal dalam memenuhi kewajiban pelunasan pokok maupun bunga. Lindgren, Carl-Johan dan Balino, Thomas JT (1999). Untuk itu pemerintah membentuk beberapa lembaga seperti BPPN, INDRA, JITF serta juga membentuk Komite Kebijakan Sektor Keuangan sebagai badan mediasi atau berfungsi sebagai koordinator badan-badan lainya. Robinson, Richard dan Hadiz, Vedi R (2004). BPPN untuk menyehatkan perbangkan, INDRA dan JITF berfungsi untuk mengkoordinir negosiasihutang-hutang perusahaan dengan para kreditur dalam dan luar negeri.

1. BPPN
Sebagai langkah antisipatif pemerintah untuk menangani krisis maka dibentuklah suatu Badan Penyehatan Perbankan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No.27 Tahun 1998. Berdasarkan Keppres tersebut BPPN dipimpin oleh seorang kepala, wakil ketua dan lima orang deputi kepala. Lima deputi kepala BPPN tersebut adalah Deputi Kepala BPPN Bidang Asset Management Invesment (AMI), Deputi Kepala BPPN Bidang Asset Management Credit (AMC), Deputi Kepala BPPN Bidang Bank Restructuring Unit (BRU), Deputi Kepala BPPN Bidang Risk Management, dan Deputi Kepala BPPN Bidang Support & Administration. Adiningsih, Sri (2001).

1.1 Asset Management Credit
AMC dapat juga disebut sebagai bad bank yaitu lembaga yang mengurusi atau menampung masalah kredit macet yang bermasalah sehingga dapat direktrukturisasi atau dijual. Adiningsih, Sri (2001). Secara umum yang dilakukan oleh AMC adalah dengan melelang hutang-hutang yang dikelolalnya kepada perusahaan yang berminat untuk membeli baik perusahaan lokal maupun perusahaan luar negeri. Pihak-pihak yang terkait erat dalam pelelangan tersebut adalah Kantor Akuntan Publik sebagai auditor, Notaris untuk menyiapkan dokumen legalitas seperti akte jual beli, Perusahaan-perusaha an sekuritas yang bertugas sebagai penghubung antara AMC dengan pihak pembeli hutang yang dilelang, serta KKSK (dan IMF tentunya) sebagai pengawas atau pengaman agar hutang-hutang tersebut dijual sesuai dengan kebijakan yang sudah ditetapkan (tugas KKSK sesuai LOI dengan IMF mengawasi penjualan hutang-hutang diatas Rp. 50 Milyar). Bapepam dan BEJ pun berkepentingan atas transaksi tersebut jika perusahaan yangmenjual hutangnya adalah perusahaan yang tercatat di BEJ maupun BES.Misalnya PT Mas Murni Indonesia Tbk di dalam Laporan Audit tahun 2004 dinyatakan bahwa, melalaui Sales and Puschase antara BPPN dan Brentfield Investment Ltd Hongkong (laporan audit catatan 18 dan 28) sepakat untuk mengambil alih semua hutang sebesar Rp. 615 Milyar. Contoh lain PT Suryainti Permata Tbk dinyatakan di dalam laporan audit tahun 2004 bahwa BPPN telah mengalihkan hutang perseroan kepada Eastlion Worldwide Ltd Singapura (catatan 13) sebesar Rp. 60 Milyar.

1.2 Asset Management Invesment
AMI berfungsi melakukan divestasi perusahaan yang sudah disehatkan karena hutangnya telah direstrukturisasi atau sudah dialihkan ke bad bank. .Adiningsih, Sri (2001). Contoh divestasi ini adalah dijualnya Bank Lippo ke konsorsium Swiss Asia Global, PT Gajah Tunggal Tbk ke konsorsium Garibaldi singapura, Bank BCA ke Farallon.

Company Registry
Setiap perusahaan yang berdiri tentunya memiliki nomor register dan tercatat di company registry masing masing negara. Untuk negara yang cukup maju seperti Hongkong maupun Singapura, setiap perusahaan yang terbentuk akan memperoleh nomor register dan nama perusahaan serta akan tercatat di dalam data base komputer sehingga dengan mudah, sangat mudah kalau boleh dikatakan, bahwa dapat di akses oleh kalangan bisnis maupun setiap orang (siapa saja tanpa biaya) yang ingin mengecek keberadaan suatu perusahaan dimana alamatnya dan berapa nomor registernya melalui internet maupun on the spot.

Mudah dilakukan namun sepertinya masih banyak yang belum tahu cara mengecek keberadaan suatu perusahaan di suatu negara melalui situs resmi pemerintah yang bersangkutan. Dan jika kita coba cek keberadaan dari perusahaan yang mengambil alih hutang atau yang mengambil alih saham hasil divestasi, anehnya nama-nama perusahaan sebagai contoh di atas (masih sangat banyak yang lainnya), yaitu Brentfield Investment Ltd Hongkon, Eastlion Worldwide Ltd Singapura, Konsorsium Swiss Asia Global Singapura (di cek ke swiss pun nihil hasilnya), Konsorsium Garibaldi Singapura, semua nama-nama tersebut tidak terdaftar di negara dimana nama-nama tersebut disebutkan. Tentunya hal ini disadari oleh pihak-pihak yang terlibat langsung seperti BPPN, KKSK, IMF, KAP, Notaris, Perusahaan Sekuritas, Bapepam, BEJ, BES dan seterusnya, sehingga dapat dikatakan bahwa transaksi yang dilakukan AMI dan AMC dan pihak terkait lainnya adalah transasksi rekayasa, yang hanya ada di atas kertas.

Dari fakta tersebut di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah mencoba meneliti pergerakan harga saham perusahaan-perusaha an yang didivestasi dan debt factoring oleh BPPN dengan latar belakang dan kondisi kejadian dari transaksi penjualan sebagaimana diuraikan di atas.

2. Landasan Teori
Perusahaan adalah kumpulan kontrak-kontrak (nexus of contracts). Kontrak antara stakeholder. Para stakeholder ini mempunyai kepentingan masing-masing. Karyawan atas upah, pemeggang saham atas dividen dan capital gains, pemerintah atas royalti atau pajak, dan lain-lain. Untuk menjamin kepentingan tersebut terpenuhi sesuai dengan kesepakanatan dalam kontrak maka diterapkanlah suatu pinsip yang dinamakan Good Corporate Governance.

Menurut Shleifer dan Vishny (1997), dijelaskan bahwa corporate governance sebagai bagian dari cara atau mekanisme untuk meyakinkan para pemilik modal dalam memperoleh imbal hasil (return) yang sesuai dengan investasi yang telah ditanamkan. Pendapat lain diungkapkan oleh Prowsen (1998) yang mengatakan bahwa corporate governance merupakan alat untuk menjamin direksi atau manajer bertindak yang terbaik menurut kepentingan investor luar (kreditor dan investor publik).

Terdapat 2 model corporater governance (Tabalujan, 2002), yaitu :
Market-based model: Model ini lebih memfokuskan pada upaya memaksimalkan shareholder value. Pada model ini, corporate governance didefiniskan sebagai proses pengendalian terhadap manajemen untuk memastikan bahwa perusahaan dijalankan dalam rangka memaksimalkan nilai pemegang saham (shareholder value).
Relationship- based model: Model ini memberi penekanan pada upaya memaksimalkan kepentingan (interest) dari kelompok stakeholder yang lebih luas, tidak sebatas pada shareholder. Pada model ini, perusahaan dipandang sebagai sebuah entitas produktif dimana berbagai macam stakeholder mempunyai kepentingan terhadap perusahaan, tidak sebatas kepentingan shareholder.

Dari semua pengertian Good Corporate Governance di atas jelas bahwa agents harus jujur dan transparan dalam menjalakan operasi perusahaan sehingga tidak akan merugikan atau berbohong kepada stakeholdernya. Jujur dan transparan dalam artian tidak akan melakukan manipulasi dalam setiap kegiatan yang menyangkut dengan perusahaan, sehingga diharapkan Laporan Keuangan, Surat Pemberitahuan Tahuanan Pajak, dan pelaksanaan kontrak-kontra lainnya tidak ada unsur kesengajaan untuk merugikan para stakeholder.
Jika memang telah jujur dan transparan maka dapat dikatakan bahwa penerapan Good Corporate Governance telah berhasil, sedangkan sebaliknaya jika masih dapat dibuktikan baik yang terdapat didalam Laporan Keuangan, SPT Pajak, mau pun berita di mass media bahwa perusahaan bersangkutan telah dengan sengaja merugikan stakeholder maka dapat dikatakan penerapan Good Corporate Governance hanyalah kosmetik belaka.
Terbentuknya harga saham di bursa efek merupakan proses bid dan offer yang dilakukan oleh perusahaan sekuritas dan perusahaan sekuritas tersebut juga yang terlibat dalam mekanisme penjualan hutang dan penjualan saham oleh BPPN. Tentunya perusahaan-perusaha an sekuritas tersebut mengetahui bahwa para pembeli instrumen hutang dan ekuitas adalah perusahaan yang tidak terdaftar di negara dimana perusahaan tersebut dinyatakan. Karena sudah ada kesepakatan tahu sama tahu antara BPPN dan market maker maka harga saham yang terbentuk juga merupakan harga kesepakatan bersama bukan dilepas ke dalam mekanisme pasar. Dari uraian tersebut maka dikembangkan hipotesa sebagai berikut:
H1 : tidak ada pergerakan harga saham yang signifikan pada saat BPPN mengumumkan divestasi dan debt factoring.

3. Data
Data untuk penelitian ini diambil dari laporan transaksi harian yang diterbitkan oleh Bursa Efek Jakarta. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian terdiri dari 54 perusahaan yang sahamnya didivestasi dan hutang-hutangnya dilakukan debt factoring. Data penjualan yang diambil untuk dilakukan pengamatan adalah 30 hari sebelum dan 30 hari sesudah adanya pengumuman divestasi atau sesudah adanya pengumuman pengalihan hutang atau debt factoring.

4. Hasil
Dari pengujian statistik sederhana dapat terlihat jelas bahwa 30 hari sebelum dan 30 hari sesudah tidak ada return yang signifikan atau dapat dikatakan tidak ada gejolak harga yang signifikan dari pengumuman divestasi yang dilakukan BPPN sehingga dengan demikian hipotesa terbukti. (hasil lengkap pengujian statistik, lihat lampiran di bawah).

5. Kesimpulan
Karena adanya transaksi yang aneh yang melibatkan perusahaan-perusaha an tidak bernomor register alias fiktif dimana transaksi tersebut terlaksana dengan banyak melibatkan pihak seperti BPPN, KKSK, IMF, Bapepam, BEJ, BES, KAP, Notaris, Perusahaan sekuritas secara massal maka ketika BPPN melakukan divestasi atas sahamnya dan debt factoring tidak terjadi reaksi yang signifikan atas harga saham tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa telah terjadi rekayasa dalam penyelesaian penjualan hutang dan divestasi yang dilakukan secara bersama-sama, yaitu oleh praktisi pasar modal, otoritas pasar modal, pengawas pasar modal, dan pihak-pihak yang terkait lainnya yang menyebabkan kerugian bagi pemeggang saham minoritas dan stakeholder pada umumnya yaitu masyarakat sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan GCG di Indonesia masih sangat rendah.

Labels:

Dampak psikologis BI Rate

Friday, December 08, 2006
Bank Indonesia akhirnya mewujudkan impiannya menurunkan suku bunga BI Rate menjadi satu digit tahun ini. Melalui rapat dewan gubernur kemarin, bank sentral kembali menurunkan suku bunga BI Rate sebesar 50 basis poin menjadi 9,75%, di bawah level psikologis sebesar 10%. Penurunan itu merupakan yang ketujuh kali selama tahun ini dengan total 300 basis poin.
Kebijakan BI itu tentu cukup memberikan angin segar bagi industri perbankan nasional. Setelah cukup lama berada pada kondisi yang 'tidak nyaman', karena terpaksa harus menetapkan suku bunga yang cukup tinggi untuk menahan laju inflasi, menjaga interest rate differential, sehingga membuat rupiah tidak terperosok, BI kini setidaknya bisa lebih yakin dalam mengelola kebijakan moneternya.
Kendati BI Rate sudah berada di level satu digit, kondisi itu masih relatif lebih tinggi dibandingkan dengan posisi bunga tiga bulan di Vietnam sebesar 8%, bunga overnight di Filipina 7,5%, dan T- Bill untuk 91 hari di India sebesar 6,5%. Artinya, risiko investasi di Indonesia masih relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara pesaing tersebut dalam menarik dana global.
Ekonomi memang tidak lepas dari masalah persepsi. Penurunan suku bunga BI Rate menjadi satu digit bisa memberikan dampak psikologis yang cukup signifikan bagi iklim investasi. Risiko usaha menjadi lebih rendah dan kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia akan meningkat.
Namun, hal yang lebih penting disikapi dari penurunan BI Rate adalah apakah penurunan suku bunga itu mampu mendorong perbankan mengekspansi kredit lebih besar, menurunkan risiko kredit, hingga menggerakkan sektor riil? Dana-dana menganggur yang selama ini hanya ditempatkan dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia bisa disalurkan dalam bentuk kredit ke sektor riil.
Upaya ini memang bukan hanya menjadi tanggung jawab BI. Ini karena di dalamnya tersangkut bidang lain, seperti iklim investasi yang kondusif, perdagangan, perindustrian, dan masalah penegakan hukum.
Penurunan BI Rate sebesar 300 basis poin telah memberikan insentif yang cukup signifikan bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kreditnya, meski hal itu harus dilakukan secara bertahap. Dampak penurunan suku bunga memang baru terasa dalam kurun waktu tiga hingga enam bulan kemudian. Namun, hal itu setidaknya telah memberikan sinyal positif bagi dunia usaha untuk bisa ekspansi dengan mengandalkan dana perbankan.
Penurunan suku bunga juga akan mendorong bank maupun korporasi untuk menerbitkan obligasi guna membiayai usahanya dengan biaya yang relatif lebih rendah. Penerbitan obligasi akan sangat membantu korporasi dan bank dalam mendapatkan sumber dana jangka panjang untuk menggerakkan proyek jangka panjang seperti infrastruktur.
Momentum penurunan suku bunga BI Rate bisa juga dimanfaatkan perusahaan untuk merestrukturisasi utangnya yang semula berbunga tinggi dengan sumber dana berbunga lebih rendah. Hal ini akan sangat membantu perusahaan dalam menekan biaya produksinya.
Penurunan suku bunga diharapkan bisa lebih menggerakkan mesin-mesin ekonomi. Komponen biaya dana saat ini masih menjadi beban perusahaan yang cukup signifikan, sehingga penurunan suku bunga bisa memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk mengekspansi usaha. Kita tentu berharap semuanya bisa berjalan sesuai skenario.
Source : Bisnis Indonesia 08 Dec-06

Labels:

"SARAPAN BERSAMA YESUS"

Yohanes 21:12Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ad adi antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
RENUNGAN
Biasanya aku sarapan dengan 2 potong roti ditambah selai dan secangkir teh. Lalu, aku beangkat kerja. Makanan itu cukup menopangku untuk mengawali aktivitasku. Namun, sepanjang hari itu aku masih membutuhkan makanan lain sepanjang hari itu, jika aku ingin bekerja dengan baik.Hal yang sama berlaku untuk kerohanian kita. Sering kali kita begitu sibuk, sehingga tidak punya waktu bersama dengan Allah. Akhirnya, kerohanian kita terganggu. Kita perlu mengawali hari dengan memberi waktu dengan Tuhan. Aku mengawali hariku dengan berdoa saat menyetir selama perjalanan ke kantor.Di dalam Yohanes 21 diceriterakan bahwa para murid telah bepergian sepanjang malam melakukan pekerjaan yang telah biasa mereka lakukan, yaitu menangkap ikan. Tetapi, mereka tidak berhasil menangkap seekor ikanpun, hingga Yesus datang. Ia mengatakan kepada mereka apa yang harus mereka lakukan. Karena taat, mereka menangkap 153 ikan. Ketika mereka tiba di tepi pantai, Yesus telah menyiapkan sarapan, dan menunggu mereka. Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah."Setiap hari Allah menawarkan kepada kita undangan yang sama.Marilah kita mengambil waktu setiap hari untuk menyantap firman Tuhan, dan berbicara kepada-Nya. Jika kita melakukannya, maka kebutuhan jiwa kita akan terpenuhi.
Doa:Tolonglah kami, Tuhan, untuk membaca firman-Mu dengan setia, dan datang kepada-Mu untuk mendapatkan kekuatan setiap hari. Amin.
Pokok pikiran:Pemeliharaan kerohanian adalah awal yang sempurna untuk memulai setiap hari.
Doa syafaat:Mereka yang lapar.
* Saat Teduh BPK Gunung Mulia - Jakarta - Indonesia, Jum'at 8 Desember 2006; -Johns Harrold (Gwent, Wales) *

Labels:

Itu Menyedihkan! Itu Menyenangkan! Itulah Hidup

Materi oleh: Chuck Gallozzi
Berikut ini adalah sebuah cerita yang mengandung kebijaksanaan di dalamnya.
MENYEDIHKAN, ITULAH HIDUP
Suatu ketika, seorang petani miskin terbingung-bingung menerima kenyataan karena kudanya telah mati semalam. "Menyedihkan sekali," tetangganya berkata. "Bagaimana kamu akan mengolah tanah yang keras ini tanpa kudamu?" tanya tetangganya. "Itulah hidup," sahut petani kepada tetangganya.
MENYENANGKAN, ITULAH HIDUP
Kemudian, seorang juragan yang kaya raya dari desa lain mendengar kabar tentang kuda itu. Juragan itu pun jatuh kasihan dan menghadiahi si petani dengan seekor kuda yang baru. "Menyenangkan sekali!" kata tetangganya tadi. Sekali lagi, si petani hanya berkata, "itulah hidup."
MENYEDIHKAN, ITULAH HIDUP
Suatu malam dua bulan kemudian, karena ketakutan saat terjadi hujan badai yang disertai petir dan angin kencang, kuda itu melompati pagar dan melarikan diri ke gunung. Sekali lagi, si petani harus kehilangan kudanya. Tetangganya mengomentari lagi, "Menyedihkan sekali, sekarang bagaimana?" Petani itu berkata pendek, "itulah hidup."
MENYENANGKAN, ITULAH HIDUP
Kurang dari tiga bulan kemudian, dengan mengejutkan orang sedesa, kuda itu kembali lagi ke kandang si petani. Hanya saja, kuda itu tidak kembali sendirian, melainkan datang bersama dengan seekor kuda lain yang terlihat begitu gagah. Sekarang petani itu punya dua kuda!
Kini, si petani dapat memanfaatkan satu kuda dan anaknya memanfaatkan kuda yang lain. Keluarga petani itu bisa panen dengan hasil dua kali lipat lebih banyak dari pada panen sebelumnya. Tetangga petani itu benar-benar tercengang dengan keberuntungannya. "Menyenangkan sekali!" komentarnya seperti biasa. Dan lagi-lagi: "Itulah hidup."
MENYEDIHKAN, ITULAH HIDUP
Musim dingin segera tiba. Para petani tak lagi bisa mengolah tanah yang dingin dan membeku.
Anak petani berpikir, itu adalah saat yang tepat untuk menunggangi kudanya berkeliling desa. Anak petani itu pun menaiki kudanya. Tapi sayangnya, ia tak cukup kuat dan pandai menunggangi kuda yang gagah dan perkasa. Ia terlempar jatuh, terluka, dan mengalami patah di kakinya. Tetangga petani itu berkomentar, "menyedihkan sekali!". "Sekarang anakmu cacat", tambahnya lagi. Petani itu menjawab, "itulah hidup."
MENYENANGKAN, ITULAH HIDUP
Saat musim semi tiba, datanglah seorang perwira militer ke desa itu. Dia mengambil semua pemuda yang sehat raganya, untuk ikut berperang di provinsi tetangga. Akibatnya, hampir semua pemuda dari desa itu tewas dalam peperangan.
Tetangga petani itu berujar lagi, "alangkah beruntungnya anakmu yang cacat itu. Ia tetap selamat bersamamu." Petani itu berterimakasih kepada tetangganya, kemudian ia berkata "itulah hidup."
TERIMALAH HIDUP "APA ADANYA", BUKAN "ADA APANYA"
Cerita di atas terus diceritakan dari generasi ke generasi. Mengapa? Karena cerita itu adalah mikrokosmos dari kehidupan. Hanya dengan beberapa paragraf, adalah sangat mungkin bagi kita untuk menarik pelajaran penting dari prinsip kehidupan.
Sesuatu yang baik bisa muncul dari sesuatu yang buruk. Tak usahlah Anda terlalu sedih, jika Anda tak tahu akan bagaimana akhir dari semua yang Anda alami. Begitu pula, sesuatu yang buruk bisa muncul dari sesuatu yang baik. Janganlah Anda terlalu senang dengan gelimang segala senang yang Anda rasakan saat ini.
Prinsip terpenting dari moralitas cerita di atas adalah, kita tidak akan pernah tahu kapankah keadaan kita akan baik atau buruk. Hanya waktu yang akan mengatakannya. Jadi, bagaimanakah kita harus memperlakukan hidup ini? Dengan tangan terbuka. Terimalah berbagai hal sebagaimana adanya. Terimalah semua hal "apa adanya", bukan "ada apanya".
Satu cara untuk mengekspresikan prinsip di atas, adalah begini:
"Pada akhirnya, segala sesuatu akan menjadi baik. Jika sesuatu tidak baik sekarang, maka itu bukan akhir segalanya."
Banyak dari kita, buta akan kehidupan. Obat kebutaan itu bukanlah 'sight' akan tetapi 'insight'. Lihatlah ke dalam. Untuk itu, tidak diperlukan mata, melainkan mata hati. Semuanya hanya perlu dimengerti. Semuanya hanya perlu dimengerti dengan prinsip-prinsip kehidupan.
APA YANG TERLIHAT TIDAK SEPERTI YANG TERLIHAT
Misalnya, "apa-apa tidak seperti penampakannya." Sesuatu yang terlihat baik, mungkin sebenarnya buruk. Begitu pula sebaliknya, apa yang terlihat buruk bisa jadi baik.
Perspektif, persepsi, sudut pandang, atau sikap kita, tidak semestinya di dasarkan pada data dari panca indera. Tidak semestinya juga didasarkan pada penampilan atau penampakan. Semestinyalah, cara kita melihat hidup didasarkan pada cahaya ilmu, pengetahuan dan pemahaman.
Pertimbangkan ini: menghakimi orang lain adalah seperti mengemudi kendaraan. Kita marah karena lampu mobil mereka menyilaukan mata kita, padahal lampu mobil kita sendiri mungkin lebih menyilaukan mata mereka.
Jika kita mau menerapkan pemahaman ini, maka kita akan berhenti merasa diserang oleh berbagai tampilan. Kita tidak melihatnya dengan mata, tapi dengan mata hati kita.
Ketahuilah, bahwa kebahagiaan tidak datang dari posisi tertentu, melainkan dari disposisi tertentu. Kebahagiaan bukan soal altitude melainkan attitude. Bukan tentang ketinggian posisi, melainkan keluhuran budi. Hanya itulah yang membedakan kebahagiaan dari kesedihan dan duka lara, kesehatan dari sakit, dan kesuksesan dari kegagalan.
MENYENANGKAN DAN MENYEDIHKAN, ITULAH HIDUP
Pertimbangkanlah poin-poin berikut ini:
Mawas dirilah tentang persepsi Anda akan kehidupan. Apakah Anda selalu senang, berbahagia dan merasakan kenikmatan? Jika tidak, berhentilah mengeluh karena itu tidak produktif. Berupayalah untuk mengerti bahwa persepsi tidak datang dari luar melainkan dari dalam. Jika Anda tidak berbahagia, persoalannya ada pada diri Anda. Bukanlah dunia yang tidak berbahagia, melainkan Andalah yang tidak berbahagia. Itu artinya, bukan dunia yang perlu diubah melainkan Andalah yang harus berubah.
Bagaimana Anda bisa berubah? Mulailah dengan menemukan kenyataan, akan adanya seribu satu jalan untuk menginterpretasikan berbagai kejadian. Anda punya kekuatan untuk memilih satu, dari tak terbatasnya sudut pandang. Pilihlah sudut pandang yang positif dan konstruktif. Berhentilah dengan segala reaksi otomatis seperti selama ini. Belajarlah untuk berhenti dan berpikir sejenak sebelum bertindak. Lihatlah dunia dengan cahaya alasan dan penyebab, jangan hakimi ia karena penampilannya.
Sadarilah, saat Anda memilih untuk melihat dunia dengan kaca mata yang berbeda, Anda akan merasa berbeda. Dan saat Anda merasa berbeda, Anda akan bertindak berbeda. Untuk menjadikan dunia ini pink bagi Anda, caranya mudah saja: Pakailah kacamata berwarna pink.
Memutuskan untuk berubah belumlah cukup. Janganlah berhenti hanya pada niat baik. Akhirilah dengan tindak lanjut. Make a plan and complete what you begin.
Mengembangkan kebiasaan baru selalu perlu upaya. Jangan berhenti hanya karena kendala. Gandhi mengatakan, "effort brings discomfort."
Saat menghadapi kesulitan, ingatlah bahwa itu tidak datang dari nasib buruk atau takdir acak. Nasib tidaklah buruk, dan takdir tidaklah asal-asalan. Andalah yang buta. Bagaimana Anda bisa melihat hari ini, sesuatu yang baru akan terjadi besok?
Jadilah petani miskin, dan katakan: "Itulah hidup."
Ikhwan SopaTrainer EDAN

Labels:

Jalur Bus Way = Tol khusus motor

Thursday, December 07, 2006
Jika anda tinggal di sekitar Cengkareng, Kalideres, terus ke arah Tangerang, setiap pagi atau mungkin setiap saat jika anda menuju arah Grogol, anda akan mengalami kemacetan di 2 titik yang teramat parah, yaitu Jembatan Gantung dan Perempatan Pesing.
Ratusan kendaraan dari arah Tangerang, Kalideres dan cengkareng sekitarnya, baik roda 2 atau 4 bergerak menuju Grogol, setiap hari, hal ini diperparah lagi dengan terbelahnya/ terpakainya sebagian jalan untuk jalur Bus Way.
Oleh sebab keadaan macet yang sedemikian parah, banyak para pengguna sepeda motor menggunakan jalur Bus Way yang lancar, sebagai alternatifnya walaupun cukup berbahaya, dikarenakan kemungkinan tertabraknya oleh Bus Transjakarta tersebut.
Hal ini tak dapat dihindari karena macet yang sedemikian parahnya, sementara jalur Bus Way lancar-lancar saja.
Dengan demikian layaklah jalur Bus Way sebagai jalur tolnya sepeda motor (khusus Cengkareng - Pesing), cuma saran saya berhati-hati dan sabarlah teman, semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin

The Wedding

Tuesday, December 05, 2006



Tanggal 12 November 2006 adalah tanggal dimana saya menapakan kaki pada suatu langkah kehidupan yang bernama pernikahan, melalui perjalanan panjang dan cukup berliku selama pacaran.


Pernikahan menurut saya adalah sebuah tanggung jawab, tanggung jawab atas seorang anak manusia yang bernama istri dan juga tentunya kepada Yang Maha Kuasa, yang mana kita telah berjanji, serta sebuah lembaga pernikahan.


Menikah merupakan suatu kewajiban kita sebagai hamba Allah, guna memenuhi perintahnya, agar hidup kita berkenan dan diberkati karena tidak / jangan sampai berzina.


Memang banyak dan ada saja halangannya, seperti biaya yang terus bertambah, keperluan tempat tinggal, dan lain-lain, tapi yakinlah, kalau hidup kita benar semua itu akan ada jalannya, maju aja terus yakinlah Yesus beserta kita.

Labels: