thio-sunaryo


thio-sunaryo

This Blog will narrate who is who of thio sunaryo, a human being which love to take the air and his work as tax accounting ( it is of course after family he.. he.. he..) as well as wishing to have many friend

Tawuran

Wednesday, February 28, 2007

Tawuran
Bacaan : Lukas 12 : 54 - 59
Bahan: Kliping koran berita tawuran dalam konteks yang berbeda-beda.

Tujuan:
Agar remaja memahami bahwa tawuran adalah ekspres hidup yang berpikir dangkal dan sempit.

Pengamatan: Diskusi kelompok tentang tawuran (15 menit)
1. Bagilah remaja dalam beberapa kelompok kecil.
2. Masing-masing kelompok diberi potongan koran yang memuat berita tawuran.
3. Minta mereka membuat komentar atas berita tawuran tsb:
Mengapa mereka terjebak dalam tawuran?
Jika remaja ada di antara mereka atau dimintai nasehat, apa yang akan mereka lakukan atau nasehatkan agar terhindar dari tawuran?

Sekilas
Tawuran, seperti akhir-akhir ini kita saksikan dalam berbagai peristiwa yang terjadi; baik yang terjadi antara desa yang satu ,dengan desa yang lain, antara siswa-siswi sebuah sekolah dengan siswa-siswi sebuah sekolah lainnya; telah menjadi tragedi sosial tersendiri di dalam masyarakat kita. Tawuran dalam arti tertentu memang selalu berkonotasi perkelahian antar pelajar suatu sekolah dengan pelajar sekolah lainnya, sehingga kesannya selalu bermakna sekolahan. Memang ada tawuran jenis lain, yang sering terjadi misalnya antara TNI dengan Polisi di suatu daerah, tetapi perkelahian ini, agaknya tidak dapat dikatakan lagi sebagai tawuran.
Dalam istilah tawuran ada paling tidak dua dimensi yang menentukan maknanya, pertama; dimensi bahwa itu terjadi di antara anak-anak muda, atau seperti disebutkan di atas, anak-anak sekolah. Artinya, orang-orang yang terlibat di dalamnya adalah anak-anak, remaja-pemuda, yang masih belum bisa berpikir panjang mengenai bagai mana sebaiknya perjalanan hidup di dunia ini. Kedua, dalam tawuran ada dimensi solidaritas sempit, dimana orang-orang di dalam aksi ini tidak semua memahami apa sebenarnya yang terjadi, yang jelas mereka tahu dan mendengar bahwa mereka harus menyerang sekolah tertentu atau kawasan tertentu. Ketika kawan-kawannya lempar batu ia juga lempar batu, ketika kawan-kawannya lari mengejar atau lari mundur, ia juga ikut lari. Artinya, dalam tawuran dimensi tidak tahu apa sesungguhnya yang terjadi dan mengapa harus terjadi demikian sangat besar. Ciri kedua inilah yang mem buat perkelahian antar TNI dan POLRI misalnya, sulit disebutkan tawuran, bahkan demikian juga perkelahian antar desa yang satu dengan desa lainnya, yang nota bene dilakukan oleh orang-orang yang sudah dewasa dan tahu persis alasan-alasan mengapa mereka harus menyerang!

Tawuran: Wujud Pikiran Dangkal dan Sempit
Dengan definisi seperti di atas, sebenarnya kelihatan kepada kita bahwa tawuran itu dilakukan oleh anak-anak yang masih berpikiran dangkal dan sempit; dimana apa yang mereka lakukan hanya mengikuti solidaritas sempit saja dan tidak dipikirkan dengan baik soal akibat-akibat yang mungkin terjadi atas diri mereka. Karena itu, terjadinya tawuran antar anak-anak sekolahan hanyalah gambaran real tentang dang kalnya cara berpikir dan beranalisa yang dimiliki oleh anak-anak sekolahan.
Walaupun demikian, akibat-akibat yang dihasilkan oleh tawuran tidak ringan dan gampang; bahkan dapat dikatakan seringkali sangat mengerikan, bukan hanya kerusakan gedung, mobil, dan berbagai fasilitas umum dan pribadi lainnya, tetapi juga luka-luka dan cacat tubuh anak-anak yang terlibat di dalamnya, bahkan orang-orang yang ada disekitar tawuran juga ikut getahnya. Lebih lagi, tidak sedikit nyawa yang ikut hilang dan melayang sia-sia dalam tawuran-tawuran yang sebenarnya tidak jelas sebab dan alasan-alasannya.

Menilai Zaman: Mengambil Sikap
Tawuran mencerminkan kedangkalan kemanusiaan kita. Tawuran mencerminkan bagaimana rendahnya kesadaran moral dan kesadaran etik di dalam proses bermasyarakat dan berbangsa. Dalam konteks inilah panggilan pemuda-pemudi Kristen untuk menilai dan mengevaluasi zaman menjadi penting. Dalam menghadapi kondisi dan fakta-fakta tawuran yang ada di sekitar, haruskah pemuda-pemudi Kristen juga ikut-ikutan di dalamnya?
Yesus mengatakan: "Hai orang munafik, rupanya bumi dan langit kamu tahu menilai nya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?” (Lukas 12:56).
Dalam teks itu, Yesus menginginkan orang-orang yang saat itu sedang mendengarkan nya agar menilai zaman mereka sendiri, sejauh manakah zaman itu masih dapat dikatakan zaman yang baik, sejauh manakah zaman itu masih mencerminkan tatanan moral dan etik yang dibutuhkan untuk kehidupan bersama yang lebih baik. Sayang sekali, Yesus menemukan orang-orang itu justru tidak mau kritis dengan zaman mereka sendiri, mereka terbawa arus dan tenggelam bersama dengan arus zaman, sehingga mereka tidak mampu lagi menemukan dan membedakan mana kehendak Allah dan mana kehendak iblis dalam proses kehidupan mereka bermasyarakat dan bersosial.
Hal ini jugalah yang menjadi tantangan bagi remaja-muda Kristen dalam menghadapi tradisi dan atau kebiasaan tawuran dan amuk massa yang ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita sekarang ini. Sikap tegas yang tidak kompromi terhadap berbagai solidaritas sempit dan pemikiran dangkal; yang berakar dari semangat primordialisme, harus ditentang dan dibendung apapun alasan dan demi apapun tujuan yang ingin dicapai. Di dalam Kristus, tidak ada lagi Yahudi atau Yunani, tidak ada lagi hamba atau tuan, dan juga laki-laki atau perempuan, (Galatia 3:28). Artinya, kaum muda dan remaja Kristen, tidak selayaknya mengikatkan diri dengan semangat tawuran dan amuk massa yang jelas-jelas merupakan wujud dari solidaritas sempit dan bengis, yang menghancurkan kemanusiaan kita.
Barangkali tawuran memang menjadi trend, sampai para aparat negara pun tidak malu-malu saling tawuran. Tetapi pertanyaan yang harus diajukan oleh remaja adalah: apakah trend dan tanda-tanda zaman itu sesuai dengan iman kristiani kita? Memanusiakan dan memerdekakan kita? Atau justru sebaliknya, membinatangkan kita, dan menjebak kita pada ikatan-ikatan solidaritas palsu yang sempit?

Solidaritas Kaum Miskin Vs Solidaritas Tawuran
Akhirnya, bacaan kita mengajak kita untuk mempertentangkan solidaritas sempit yang muncul dalam tawuran dengan solidaritas Kristen yang sesungguhnya, yaitu solidari tas kepada mereka yang miskin dan hina. Injil Kerajaan Allah yang dibawa oleh Yesus itu, justru jelas-jelas memihak dan bersolider dengan mereka yang papa, miskin, lemah, dan tidak berdaya; di area inilah solidaritas remaja dan kaum muda Kristen justru diuji dan dipanggil.
Solidaritas tawuran sama sekali tidak mengandung unsur dan nilai etik apapun, kecuali bahwa dalam tawuran itu, instik bengis dan brutal kemanusiaan kita tertumpah kan dan tersalurkan! Di mana pada saat itu, tidak ada lagi bedanya manusia dengan binatang!
Sementara itu solidaritas kepada mereka yang miskin, papa, lemah, dan tak berdaya, sebaliknya merupakan perwujudan iman percaya dan iman sejati kaum muda dan remaja. Di situlah nampak bahwa manusia memang jauh lebih baik dari binatang yang sekedar hanya mengikuti instinknya, tanpa bisa mempertimbangkan faktor-faktor etis dan moral yang menjadi landasan sikap dalam segala sesuatu yang ingin diperbuat.

Penegasan
Tawuran memang begitu menggoda bagi remaja. Karena di sana remaja bisa unjuk dan pamer kekuatan dan kemudian memaafkan diri sendiri atas nama "solidaritas kelompok". Di sini remaja Kristen justru ditantang untuk mentransformasikan solidari tas palsu dan sempit itu agar menjadi solidaritas yang sesungguhnya, yaitu kepada mereka yang lemah, miskin dan hina.

Bangun Dunia Hidup Baru Yang Positif

Tuesday, February 06, 2007

Seorang kawan saya mengeluh, dia mengalami kebosanan dalam kehidupannya. Gairah hidupnya seakan menurun tajam, semangat juangnya hampir habis. Dia merasa lelah sudah berjuang keras dalam hidupnya, namun belum mencapai keberhasilan yang diinginkannya. Hidupnya merasa gagal, frustasi, kecewa, stress bercampur menjadi satu. Dunia seakan runtuh baginya.

Pernahkah Anda mengalami hal yang sama ? Marilah kita lihat realita kehidupan. Setiap orang pernah merasakan suatu kekecewaan, kegagalan dan frustrasi dalam hidupnya. Bahkan kadang semuanya bisa datang sekaligus menimpa seseorang. Kalau sudah demikian, kita merasa dunia seakan runtuh. Hidup menjadi terasa berat dan seperti memikul beban tinggi. Biasanya banyak orang kemudian melihat segala sesuatunya dari sisi negatif. Segala sesuatunya terlihat berantakan dan sangat mengesalkan.

Bagaimana untuk bangkit kembali ?.

Bagaimana caranya membangkitkan spirit kita yang sudah turun ?

1. Lakukan Hal Positif Untuk Diri Sendiri

Marilah sekarang kita mencoba melihat sesuatu dari sisi lain, yakni dari sisi yang positif. Lakukanlah sesuatu hal kecil-kecil dulu yang positif. Yang terpenting bertindaklah. Lakukan sesuatu yang positif bagi diri Anda dulu. Walau itu mungkin hanya merapikan file-file tua dari komputer Anda, merapikan file-file buku-buku Anda, menata kembali ruang kerja Anda, merapikan kembali tata ruang rumah Anda, dll.

Kita adalah penguasa hidup kita sendiri. Lakukan tindakan untuk diri sendiri yang positif. Dengan melakukan tindakan positif untuk diri sendiri akan dapat mengubah sikap hidup Anda secara ajaib. Anda akan merasa terfokus pada hal-hal positif sehingga melupakan hal yang negatif. Hari-hari Anda akan berubah lebih baik.

2. Lakukan Hal Positif Untuk Orang Lain

Mulailah melakukan sesuatu untuk orang lain. Meskipun kecil, lakukan hal positif untuk orang lain. Pikirkan sejenak, apa yang dapat Anda kerjakan untuk orang lain. Kemudian bertindaklah. Misalnya menolong orang lain, melayani orang lain, memikirkan orang lain, dll. Bentuknya bsia bermacam-macam mulai dari yang bisa Anda lakukan dulu, rasakan sebuah kebahagiaan ketika Anda membantu orang lain. Rasakan kepuasan ketika Anda dapat meringankan beban orang lain.

Ingatlah bahwa hidup kita tidak untuk diri sendiri. Hidup untuk memikirkan orang lain juga. Demikian juga orang lain tercipta juga untuk memperbaiki hidup kita. Memikirkan orang lain, sebenarnya juga memikirkan diri sendiri. Memikirkan orang yang kesusahan, membantu orang yang kesulitan, sama halnya dengan membantu diri sendiri. Sekarang giliran Andalah memperbaiki hidup melalui orang lain.

3. Hitunglah Hal Positif Dalam Hidup Anda

Pikirkan bahwa Anda memiliki kedua mata yang indah untuk menatap dunia, kedua kaki yang kuat untuk menopang tubuh Anda, kedua tangan yang kuat untuk menggenggam kehidupan dunia dan kelengkapan panca indra yang sempurna. Pikirkanlah, keluarga yang sangat mencintai Anda, suami atau istri yang mencintai Anda, anak-anak yang sehat dan cerdas yang menunggu kedatangan. Anda, sahabat-sahabat yang setia mendukung Anda, dll.

Banyak hal positif dan baik dalam hidup anda, dan seringkali anda lupa bersyukur. Hargai dan bersyukurlah atas semua hal-hal baik dan positif yang sudah Anda terima. Bersyukurlah ata apa yang Anda terima, seperti tempat tinggal yang nyaman, kesehatan anda, keluarga anda, pengalaman hidup anda, teman-teman yang mendukung anda, atas ketrampilan anda, pengetahuan anda, dan hidup yang anda miliki.

4. Bangun Dunia Hidup Baru

Bayangkan kehidupan yang hampa dengan tidak memiliki ide baru dan hanya pasrah dengan keadaan kehidupan sekarang. Kegagalan, kekecewaan dalam kehidupan adalah hal yang manusiawi. Namun pasrah dengan semua itu akan mematikan spirit Anda untuk tumbuh menjadi lebih besar.

Setiap orang harus berani melakukan hal-hal yang memotivasi dirinya dan yang memberi ilham. Temukan tantangan baru. Arahkan kembali energi negatif dan rasa frustrasi anda pada sesuatu yang dapat menantang anda untuk berbuat lebih baik. Dari pada menghabiskan energi untuk hal-hal negatif dan merugikan, alihkan energi Anda untuk suatu tantangan hidup bagi dunia baru.

Semoga Anda terinspirasi dan termotivasi hari ini!

Baca juga artikel motivasi lainnya hanya di :

http://beranigagal.blogspot.com

Labels:

SUKSES = MIMPI + DOA + PERENCANAAN + AKTIVITAS

Wednesday, January 31, 2007
Banyak pakar motivasi membangun semangat para audien dalam membangun sebuah kesuksesan dengan mengajak mereka untuk bermimpi, memang dengan bermimpi kita telah menetapkan arah dan tujuan dari hidup kita, apa yang akan kita capai.

Dalam bermimpi haruslah kita jabarkan dengan jelas, agar kita terfokus dengan arah tujuan kita. Jika penjabaran mimpi kita tidak jelas/ kabur maka aktivitas kita tidaklah jelas juga, sehingga banyak aktivitas yang gagal (dalam asumsi kita), padahal tidak, kita menganggap aktivitas itu gagal hanya karena tidak sesuai dengan mimpi kita. Hal ini mengakibatkan banyak terbuangnya waktu dan tenaga serta biaya, yang akan mengakibatkan kita patah semangat dan stres yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.

Sedikit contah dalam penjabaran mimpi mengenai mobil, apakah kita ingin menaiki mobil pribadi, memiliki mobil pribadi atau mengendarai mobil pribadi karena ketiga hal tersebut satu sama lain berbeda dalam pengertian dan aktivitas dalam menggapainya.

Menaiki mobil pribadi (menikmati ac-nya, jok kulitnya) belumlah tentu memiliki mobil tersebut atau mengendarainya, memiliki mobil pribadi sudah pasti akan sering maniki mobil tetapi belum tentu kita yang mengendarainya, ketiga penjabaran mimpi kita mengenai mobil tersebut ada baiknya jangan disatukan karena akan mengakibatkan tidak terfokusnya aktivitas kita tetapi dapat diurutkan prioritasnya.

Dalam penentuan mimpi haruslah kita membedakan antara mimpi dan hayalan, karena (menurut saya lagi) hal itu adalah dua pemahaman yang berbeda, yang membedakan hal tersebut adalah dalam bermimpi kita mempunyai keterbatasan sedangkan hayalan tidak. Mimpi haruslah ada di sekitar kita setidaknya dalam jangkauan kita, tujuannya adalah agar kita dapat menumbuhkan harapan dalam mencapainya.

Tahapan kedua dalam pencapaian sukses adalah doa, Tuhan Yesus pernah berjanaji dalam kitab Yohanes 15:7 “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya”.

Ayat mas inilah yang selalu saya jadikan pedoman dalam setiap aktivitas saya dan saya harap juga bisa digunakan oleh remaja sekalian., ada ayat lain yang dapat juga meyakinkan kita dalam hal berdoa “ketuklah maka pintu akan dibukakan, mintalah maka akan diberikan”.

Permasalahan yang sering terjadi dalam hal doa ini adalah, kita telah sering dan banyak berdoa, kita telah berdoa pagi, siang, sore bahkan malam tapi tidak terjawab atau belum terjawab. Hal inilah yang sering melemahkan kita dalam bertindak, kita lemah karena merasa sia-sia, seolah-olah kita merasakan Tuhan jahat atau tidak adil terhadap kita, ini adalah paradigma atau pemahaman yang salah.

Tuhan Yesus juga pernah memberikan penguatan iman kita dalam berdoa yaitu pada kitab Lukas 11:11 Di antara kalian apakah ada ayah yang memberikan ular kepada anakmu, kalau ia minta ikan? 11:12 Atau memberikan kalajengking, kalau ia minta telur? 11:13 Walaupun kalian jahat, kalian tahu juga memberikan yang baik kepada anakmu. Apalagi Bapa di surga! Ia akan memberikan Roh-Nya kepada mereka yang meminta kepada-Nya!"

Ayat di atas semakin menguatkan dan meyakinkan kita, bahwa Bapa di surga selalu memdengar dan membalas setiap doa-doa kita, tapi mengapa sampai sekarang belum terealisir ?. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut, diantaranya dosa, dosa akan mejadi penghalang doa-doa kita kepada Bapa, oleh sebab itu mintalah ampun dan bertobat agar doa-doa kita terjawab dengan segera. Hal lain selanjutnya yang juga diperkirakan dapat menghambat tercapainya cita – cita dan mimpi kita belum saatnya kita menggapai mimpi atau cita-cita tersebut, ialah Bapa di surga menganggap kita belum layak untuk mendapatkannya.

Misalkan si A menyukai olah raga balap motor dan ia menginkan sebuah sepeda motor, tapi oleh Bapa belum di jawab doanya, Bukannya Tuhan tidak sayang dengan si A, justru sebaliknya, sebab jika langsung dikabulkan mungkin saja si A akan selalu memacu sepeda motornya yang mungkin akan mengakibatkan kecelakaan. Dan Bapa akan segera menjawab doanya jika ia sudah mampu mengontrol emosinya dalam mengendarai sepeda motor.

Langkah selanjutnya dalam pencapaian sukses kita adalah perencanaan, mengapa saya memasukan kegiatan perencanaan dalam misi kita untuk meraih sukses ?, karena dalam perencanaan akan memuat langkah – langkah yang akan kita muat agar kita terfokus dalam pencapaian kesuksesan/ mimpi kita, langkah – langkah/ prosedur tersebut dibuat agar kita tidak mengulang kesalahan yang kemarin yang mungkin telah kita buat atau pengulangan aktivitas kita yang pernah salah/ gagal. Ada baiknya perencanaan tersebut ditempel di daerah yang akan sering kita lihat, tujuannya agar kita termotivasi atas mimpi – mimpi kita.

Perencanaan dibuat agar kita memiliki langkah alternatif jika langkah utama kita mengalami kebuntuan, hal ini dilakukan agar kita dapat segera ‘banting stir’ sehingga kita dapat menghemat waktu apabila menemui jalan buntu. Selain itu perencanaan dibuat juga agar kita memahami kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang ada dalam diri kita dalam pencapaian mimpi-mimpi kita.

Buat jangka waktu dan biasakan untuk selalu disiplin. Supaya bisa mencapai ke tujuan kamu perlu membuat pembagian waktu yang berisi langkah-langkah yang harus dikerjakan. Pada setiap langkahnya buat batas final kapan harus selesai. Misal cohtoh soal tadi adalah berolahraga selama 30 menit setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu. Mulailah dengan 15 menit pada minggu pertama, kemudian bertambah menjadi 20 menit, 25 menit sampai kemudian 30 menit pada minggu keempat. Atau mulai dari sekali seminggu, kemudian dua kali hingga akhirnya bisa tiga kali seminggu. Buat tanda pada setiap langkah yang telah dilaksanakan, misal dengan mencoret atau memberi tanda bintang sebagai lambang keberhasilan. Sekali-kali boleh juga memberi diri sendiri hadiah, hitung-hitung sebagai penambah semangat. Karena bisa saja, kamu merasa jenuh atau bosan terus putus tengah jalan, atau gawatnya lagi balik ke kondisi semula. Nah, supaya nggak mengalami hal seperti itu, kamu harus tetap semangat dan jangan mudah menyerah.

Sekarang mungkin kamu sudah punya tekad yang ingin diraih di tahun 2007 ini. Jangan sia-siakan tekad tersebut. Kalau kamu membiasakan diri untuk selalu membuat tekad atau cita-cita lengkap dengan langkah-langkah nyatanya, bisa dipastikan hidup kamu juga akan lebih terarah dan rapih, alias tidak berantakan kemana-mana tanpa tujuan. Kalau misalnya cita-cita yang kamu buat dirasa terlalu berat atau kamu punya impian yang kayaknya susah diraih, jangan putus asa dulu. Anggap saja impian besarmu itu adalah kemenangan pada pertandingan final, dimana untuk mencapainya kamu harus melalui dulu beberapa pertandingan sebelumnya. Keberhasilanmu mengerjakan langkah demi langkah dalam proses meraih cita-cita ibarat kemenangan yang kamu raih pada setiap babak pertandingan. Satu hal yang tidak boleh dilupakan : tetap semangat dan jangan mudah menyerah. Kegigihan akan selalu berbuah manis. Percaya deh!

Sukses adalah pilihan apakah kita ingin meraihnya atau tidak, sukses tidak pernah datang dengan sendirinya.

Labels:

coba menjadi penulis

Wednesday, January 24, 2007

Hari ini saya mencoba menjadi penulis

doakan yah

Labels:

Allah peduli

Tuesday, January 23, 2007
Banyak perkara yang tak dapat ku mengerti
mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini

Satu perkara yang kusimpan dalam hati
tiada sesuatu akan terjadi tanpa Allah mengerti

Allah mengerti, Allah peduli
segala persoalan yang kita hadapi

Tak akan pernah ditinggalkannya
ku bergumul sendiri, sebab Allah peduli

Labels:

Pelajaran berharga

Friday, January 12, 2007
Suatu hari....
Yulia menunggu dengan antusias. Kaki kecilnya bolak-balik melangkah dari ruang tamu ke pintu depan

Diliriknya jalan raya depan rumah... Belum ada Yulia masuk lagi... Keluar lagi, belum ada juga. Masuk lagi, keluar lagi... begitu terus selama hampir satu jam.

Suara si Mbok yang menyuruhnya berulang kali untuk makan duluan, tidak dia gubris.

Pukul 18.30, "Tinn...Tiiinnnn. ..!!" Yulia kecil melompat girang!

"Mama pulang! Papa pulang!"
Dilihatnya dua orang yang sangat dia cintai itu masuk ke rumah.

Yang satu langsung menuju ke kamar mandi. Yang satu lagi menghempaskan diri di sofa sambil mengurut-urut kepala. Wajah-wajah yang letih sehabis bekerja seharian, mencari nafkah bagi keluarga. Bagi si kecil Yulia juga... yang tentunya belum mengerti banyak.



Dalam otaknya yang sedang berkembang, Yulia cuma tahu bahwa ia kangen Mama dan Papa, dan ia girang karena Mama dan Papa sudah pulang.
"Mama, mama.... Mama, mama....," Yulia menggerak-gerakkan tangan meminta perhatian,
"Mama..." Mama diam saja

Dengan cemas Yulia bertanya,"Mama sakit ya?" "Mana yang sakit?...Mam, mana yang sakit?"
Mama tidak menjawab, hanya mengernyitkan alis sambil memejamkan mata. Yulia makin gencar bertanya,"Mama, mama... mana yang sakit? Yulia ambilin obat ya? Ya? Ya?"
Tiba-tiba... "Yulia! Kepala mama lagi pusing! Kamu jangan berisik dong!" Mama membentak dengan suara tinggi.

Kaget...!!
Yulia mundur perlahan... Matanya menyipit. Kaki kecilnya gemetar....Bingung. ..

Yulia salah apa? Yulia sayang Mama... Yulia salah apa? Takut-takut, Yulia menyingkir ke sudut ruangan. Mengamati Mama dari jauh, yang kembali mengurut-ngurut kepalanya.
Otak kecil Yulia terus bertanya-tanya : Mama, Yulia salah apa? Mama tidak suka dekat-dekat Yulia, ya? Apa Yulia mengganggu Mama? Yulia tidak boleh sayang Mama?
Berbagai peristiwa sejenis terjadi. Dan otak kecil Yulia merekam semuanya.

Maka tahun-tahun berlalu

Yulia tidak lagi kecil, Yulia bertambah tinggi, Yulia remaja... Yulia mulai beranjak menuju dewasa
"Tin...Tiiinnn. ..!"
Mama pulang, Papa pulang
Yulia menurunkan kaki dari meja, Mematikan TV, Buru-buru naik ke atas, ke kamarnya dan mengunci pintu. Menghilang dari pandangan

"Yulia mana?" "Sudah makan duluan, Tuan, Nyonya."

Malam itu mereka kembali hanya makan berdua, Dalam kesunyian berpikir dengan hati terluka; Mengapa anakku sendiri, yang kubesarkan dengan susah payah, dengan kerja keras, nampaknya tidak suka menghabiskan waktu bersama-sama denganku? Apa salahku? Apa dosaku?

Ah, anak-anak jaman sekarang memang tidak tahu hormat sama orangtua! Tidak seperti jaman dulu.

Di atas, Yulia mengamati dua orang yang paling dicintainya dalam diam, Dari jauh... dari tempat dimana ia tidak akan terluka "Mama, Papa. Katakan padaku, bagaimana caranya memeluk seekor landak?"

============ ========= ========= ========= ========

Berapa dari kita yang lebih mengkoreksi diri sendiri,
daripada mengkoreksi orang lain?


Labels:

Saat Teduh Sabtu; 13 Januari 2007

Saat Teduh Sabtu; 13 Januari 2007

Pembacaan Alkitab: Lukas 6:27-36

Kasihilah musuhmu

27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengar Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
29 Barang siapa menampar pipimu yang satu, berilahlah kepadanya pipimu yang lain, dan barang siapa mengambil jubahmu, biarkan ia juga mengambil bajumu.
30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepadamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkanlah dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."




"PERSAHABATAN YANG RETAK"

Lukas 6:36
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.

RENUNGAN

Beberapa minggu yang lalu, aku marah kepada seorang teman yang telah melukai perasaanku. Celakanya, saat aku memaafkannya, ia justru mengabaikan upayaku utnuk berbaikan kembali. Menurut penuturan orang lain, ia malu untuk berbicara denganku. Jadi aku pun memutuskan untuk melanjutkan kehidupanu seperti biasa.
Namun, aku menghadapi dilema. Aku sudah terlanjur membelikan hadiah ulang tahun untuknya. Setelah berunding dengan istriku, aku memutuskan mengembalikan hadiah itu, dan melupakan ulang tahunnya. Sebab, tampaknya ia telah memilih untuk melupakan persahabatan kami.
Kemudian, dalam saat teduhku pada suatu pagi, aku teringat bahwa pemberian Allah kepadaku tidak tergantung pada kesempurnaanku. Berkat-berkat Allah adalah pemberian kasih, bukan penghargaan atas kebaikanku. Aku telah membeli hadiah ulang tahun itu karena kasih. Bukankah aku harus memberikannya karena alasan yang sama? Aku lalu mengirimkan hadiah itu kepadanya untuk menunjukkan bahwa aku masih peduli padanya.

Doa:
Ya Allah, tolong kami untuk saling mengasihi dan tidak meninggalkan teman-teman kami karena amarah. Kami bedoa seperti apa yang telah diajarkan oleh Yesus. "Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. " Amin.

Pokok pikiran:
Sahabat adalah pemberian dari Allah.

Doa syafaat:
Hubungan para sahabat yang sedang renggang,

Saat Teduh BPK Gunung Mulia - Jakarta - Indonesia
Sabtu, 13 Janauri 2007
Larry Edward Malona (Illinois)


Labels:

Berani Mimpi (Dare to Dream)

Di alkisahkan di sebuah sekolah di sebuah desa kecil, ada seorang ibu guru yang mengajar di suatu kelas dengan murid yang sedikit, dikarenakan anak-anak di desa itu lebih banyak membantu orangtuanya di rumah. Suatu hari bu guru memberikan tugas kepada murid-muridnya,

"Kalian tolong tuliskan di kertas cita-cita kalian, besok dikumpulkan yah".

Demikian suara dari sang ibu guru.

Keesokan hari tugas murid-murid dikumpulkan, dan ibu guru meminta anak-anaknya untuk membacakan didepan kelas. Ada yang mau menjadi insinyur, dokter, pilot dll. Sampai tiba giliran seorang anak dengan pakaian yang lusuh dan kurus membacakan apa yang ditulisnya di kertas.

"Saya ingin mempunyai rumah dengan taman yang luas, disertai dengan bunga-bunga yang indah beserta pohon-pohon yang rindang di atas pegunungan yang tinggi dengan pemandangan yang indah".



Kemudian kelas menjadi gaduh karena tertawa yang mendengarkan cerita anak itu. Ibu guru merasa anak itu yang membuat gaduh kelas, anak kecil yang kamu tulis bukan cita-cita tapi itu adalah impian kamu dan kamu tidak akan bisa memenuhinya karena tidak mungkin. Demikian suara lantang dari ibu guru. Tapi si anak tetap bersikeras kalau itu adalah cita-citanya. Ibu guru meminta anak itu untuk mengubah yang ditulis di kertas dan dibawa esok hari.

Keesokan hari si anak kecil itu tetap dan tidak melakukan apa yang diminta ibu guru. Karena bersikeras kalau yang ditulis olehnya adalah cita-citanya, sehingga anak kecil itu mendapat nilai jelek dari bu guru.

Waktu terus berlalu, 30 tahun kemudian ibu guru masih mengajar di sekolah tersebut dan membawa murid-muridnya berkunjung ke suatu taman yang dipenuhi oleh bunga-bunga yang indah. Sang ibu guru terkagum-kagum kepada taman tersebut dan berkata kepada penjaga taman;

"Pasti yg membuat taman ini adalah orang yang hebat".

Kemudian muncul suara dari penjaga taman kalau yang lebih hebat lagi kalau guru yang mengajar anak kecil ini.

Ketika bertemu dengan pemilik rumah, bu guru begitu kaget kalau itu adalah anak kecil yang dulu di jelek-jelekkan karena tidak mungkin untuk mencapai cita-citanya.

Pesan moral dari cerita ini:

Kadangkala kita tidak sadar dengan karya-karya yang telah kita buat, kita sering merasa gagal ketika orang sekitar kita berkata sebaliknya dengan yang kita harap. Ketika kita punya impian kita harus tetap fokus sama yang kita harapkan, dengan kerja keras, percaya diri kita dapat menaklukan ketakutan kita. Tentunya kita harus punya mental untuk gagal tapi kita harus jadi pemenang bagi diri kita sendiri karena kegagalan adalah awal sukses bagi kita. Jadi kita jangan takut untuk punya impian karena impian itu adalah kenyataan kita bukan mimpi kita. Salam sukses!

http://beranigagal.blogspot.com
Regards,
Rian Rahardi


Labels: